Penghitungan Suara Bermasalah?
Namun, misi Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), Electoral Observer meragukan integritas proses pemilihan dan kemudian meminta otoritas Pemilu Bolivia untuk "mengadakan putaran kedua" pemilihan presiden. Keluhan utama misi itu adalah apa yang disebutnya "perubahan tren" dalam penghitungan suara dalam 24 jam pertama setelah pemilihan.
Pada kenyataannya, seperti yang dilaporkan CEPR, peningkatan margin kemenangan Morales adalah akibat lebih banyak suara yang dihitung sepenuhnya konsisten dengan tren sebelumnya.
Seperti dalam pemilihan umum sebelumnya, daerah-daerah yang menjadi basis pendukung Morales dihitung lebih lambat daripada yang menguntungkan lawan-lawannya.
“Setelah memperhitungkan geografi, sama sekali tidak ada "perubahan tren," ujar Long seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (18/11/2019).
Tetapi, keraguan yang dilontarkan oleh misi OAS atas hasil pemilu membuat Mesa dan gerakan protes yang berkembang dengan berbagai ragam tujuan.
Ajakan untuk mogok segera muncul selain aksi provokasi lainnya untuk menghadang Morales. Oposisi pun menuntut agar pemilihan dibatalkan, dan beberapa menyerukan pengunduran diri Morales.