Nama Somad juga mencuat pada Pemilihan Presiden 2019 lalu. Dia sempat menjadi calon yang disodorkan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Persatuan Alumni 212, dan FPI, untuk pendamping Prabowo Subianto. Namun, usulan yang diberi nama Ijtima Ulama tersebut tak digubris Prabowo yang akhirnya memilih Sandiaga Uno.
Selain menjadi dai kondang, Abdul Somad juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau. Ia lahir di Silo Lama, Asahan Sumatera Utara, 18 Mei 1977.
Pertemuan Somad dengan Prabowo di bulan Mei lalu, juga sempat menuai kontroversi. Pertemuan ini berujung pengiriman surat oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) kepada Rektor UIN Riau, dan meminta agar rektorat mengklarifikasi pertemuan tersebut.
Berdasarkan tayangan video pada dialog antara Prabowo dan UAS tersebut, KASN menilai terdapat substansi atau materi dialog yang bisa ditafsirkan sebagai keberpihakan terhadap calon presiden tersebut. Sedangkan Somad sebagai dosen di Universitas negeri, diwajibkan menjunjung tinggi asas netralitas.
Meskipun demikian, ceramahnya soal salib ini mungkin menjadi masalah terbesar yang pernah dihadapi Abdul Somad. Pasalnya dia dilaporkan tiga lembaga sekaligus ke polisi. Dia pun kini terancam terkena pasal penistaan agama.