Bisnis.com, DUBLIN – Sebuah pesawat yang biasa digunakan untuk mengangkut pasukan Amerika Serikat melalui Bandara Shannon Irlandia terbakar sesaat sebelum dijadwalkan lepas landas pada Kamis (15/8/2019).
Kebakaran itu menyebabkan penundaan lima jam pada semua penerbangan di Shannon dan pembatalan beberapa penerbangan.
Bandara Shannon menangguhkan kegiatannya pada pukul 05.37 GMT setelah insiden yang melibatkan pesawat tersebut, Omni Air International Boeing 767-300, yang akan berangkat ke Timur Tengah. Semua 145 penumpang dan 14 kru turun setelah layanan darurat ditetapkan.
Pengendali lalu lintas udara memperhatikan kebakaran dan asap muncul dari pesawat ketika pesawat itu sedang meluncur di sepanjang landasan pacu setelah harus membatalkan untuk lepas landas karena alasan teknis, menurut Niall Maloney, direktur operasi di Bandara Shannon.
"Masalah yang muncul karena batal lepas landas adalah kita bisa mengalami hal-hal seperti rem panas dan ketika pesawat berputar untuk kembali pada apron, nyala api terlihat," kata Maloney kepada penyiar nasional Irlandia, RTE.
Omni Air International adalah maskapai penerbangan sipil yang biasa mengangkut pasukan militer AS dan asing serta anggota keluarga militer di seluruh dunia.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Omni Air mengatakan pihaknya berpartisipasi dalam penyelidikan insiden tersebut setelah pesawat "ditolak lepas landas" dan dievakuasi dengan aman. Laporan awal menunjukkan tidak ada cedera serius pada penumpang atau kru, tambahnya.
Irlandia menyediakan fasilitas pendaratan dan pengisian bahan bakar untuk militer AS di Shannon, bandara tersibuk kedua di negara itu, terutama untuk penerbangan trans-Atlantik.
Rata-rata sekitar 300 tentara AS melewati Bandara Shannon setiap hari dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut Kementerian Transportasi Irlandia.
Insiden itu memaksa pembatalan pada 10 penerbangan, termasuk delapan pesawat ke dan dari Inggris yang dioperasikan oleh Aer Lingus IAG. Pembatalan juga dialami sebuah pesawat American Airlines, yang sebelumnya dijadwalkan tiba dari Philadelphia namun kemudian terbang kembali ke kota di Amerika Serikat itu.
Bandara dibuka kembali tepat sebelum pukul 10.30 GMT.