Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lewat Jalan Paling Berliku di San Francisco Lombard Street, Harus Bayar

Akibat macet dan padatnya kawasan jalan paling berliku dan terkenal di San Francisco, maka pengendara yang melewatinya akan diwajibkan membayar.

Kabar24.com, JAKARTA - Akibat macet dan padatnya kawasan jalan paling berliku dan terkenal di San Francisco, maka pengendara yang melewatinya akan diwajibkan membayar.

Penduduk setempat telah lama mengeluh bahwa Lombard Street terasa lebih seperti taman hiburan yang penuh sesak daripada jalan raya lingkungan.

Menurut Sky News, 18 April 2019, selama musim panas sekitar 6.000 orang setiap hari mengunjungi jalan sepanjang 182 meter.

Sekarang pejabat kota telah mengumumkan undang-undang yang akan memberi San Francisco wewenang untuk membangun sistem tol dan reservasi untuk jalan, dalam upaya untuk mengurangi keramaian dan kemacetan lalu lintas.

Biaya yang dikenakan mencapai US$ 10 atau Rp 140 ribu, akan digunakan untuk membantu mempertahankan sistem reservasi, membayar lebih banyak petugas pengendali lalu lintas, meningkatkan patroli polisi di daerah itu dan duta pariwisata.

Anggota Dewan Kota Phil Ting, yang menyusun rancangan undang-undang yang diusulkan, mengatakan, "Kita harus menerapkan sistem yang memungkinkan penduduk dan pengunjung untuk menikmati Jalan Berliku di Dunia.

Kota ini membutuhkan persetujuan negara untuk meminta orang menggunakan jalan umum, tetapi terserah pejabat San Francisco untuk menentukan bagaimana dan apa yang harus ditagih dan bagaimana menggunakan dana tersebut.

Tikungan curam jalan dibangun pada tahun 1922 dengan sudut 27 derajat , dianggap terlalu curam untuk mobil.

Setelah Perang Dunia Kedua, taman-taman yang dipenuhi hydrangea dan mawar ditambahkan oleh penduduk setempat, menjadikannya salah satu tempat wisata populer kota.

Greg Brundage, presiden Asosiasi Pemberdayaan Bukit Lombardia, yang telah tinggal di jalan berkelok San Fransisco selama 22 tahun, menyambut baik usulan korban.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper