Bisnis.com, PALEMBANG — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo beranggapan bahwa meremehkan kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan sikap tidak apresiatif.
Dalam orasinya di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (2/4/2019, Jokowi mengatakan Indonesia sebagai negara besar butuh kekuatan TNI yang besar pula untuk siap menjaga kedaulatan bangsa yang telah terlaksana hingga lebih dari 70 tahun.
"Maka dari itu, kita harus memberikan penghargaan, apresiasi, penghormatan, kepada TNI. Jangan ada yang menjelekkan-jelekkan TNI," ungkap Jokowi.
Hal ini menyiratkan sindiran kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa kekuatan pertahanan Indonesia rapuh dan lemah dalam Debat Pilpres IV, Sabtu (30/3/2019).
Jokowi pun menyampaikan pendapatnya bahwa pertahanan dan keamanan Tanah Air, walaupun anggaran belanjanya masih kecil, tetapi telah dilengkapi teknologi radar udara dan air hampir mencapai 100 persen. Tetapi Prabowo melanjutkan bantahannya dengan menyebut laporan tersebut hanyalah laporan ABS (Asal Bapak Senang).
"Kemarin ada kan, yang jelek-jelekkan TNI. Perlu saya sampaikan bahwa TNI kita sekarang ini kekuatannya sudah terbesar di Asean, dan Indonesia dengan nomor 15 terbesar di dunia. Jadi jangan sampai meremehkan TNI kita. Kita ini bangsa besar," ujarnya.
Sementara itu, selain membicarakan tentang kekuatan TNI, Jokowi juga memberikan harapan baru pada warga 'Bumi Sriwijaya' melalui janji pembangunan infrastruktur, menyarankan mereka agar tidak golput, serta memuji Palembang yang telah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.