Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat memastikan akan membangun 21.000 unit rumah hunian tetap untuk korban bencana Palu, Sulawesi Tenggara.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan pihaknya siap mengerjakan rumah hunian tetap ini.
"Tidak ada masalah untuk pembiayaan," kata Basuki di Istana Wakil Presiden, Senin (18/3/2019).
Menurut Basuki, penyediaan rumah untuk korban bencana gempa itu akan dirampungkan pada akhir 2019.
Pembangunan hunian tetap untuk para pengungsi juga dilakukan oleh sejumlah pihak. Pekan lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi mulai pembangunan 1.500 unit rumah bagi para korban bencana ini.
Pembangunan hunian ini dilakukan dilahan seluas 80 hektare lahan milik Pemerintah Kota Palu di Kelurahan Tondo, serta Kelurahan Duyu. Para korban akan dibangunkan rumah dengan luas bangunan 36 meter persegi.
"Huntap ini cukup layak untuk sebuah hunian," kata Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma seperti dilansir Antara.
Dalam pembangunan rumah hunian tetap ini, warga setempat akan dilibatkan sebagai tenaga kerja. Harapannya pekerjaan yang mereka lakukann dapat dapat membantu memulihkan kondisi perekonomian korban.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan pihaknya siap mengerjakan rumah hunian tetap ini.
"Tidak ada masalah untuk pembiayaan," kata Basuki di Istana Wakil Presiden, Senin (18/3/2019).
Menurut Basuki, penyediaan rumah untuk korban bencana gempa itu akan dirampungkan pada akhir 2019.
Pembangunan hunian tetap untuk para pengungsi juga dilakukan oleh sejumlah pihak. Pekan lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi mulai pembangunan 1.500 unit rumah bagi para korban bencana ini.
Pembangunan hunian ini dilakukan dilahan seluas 80 hektare lahan milik Pemerintah Kota Palu di Kelurahan Tondo, serta Kelurahan Duyu. Para korban akan dibangunkan rumah dengan luas bangunan 36 meter persegi.
"Huntap ini cukup layak untuk sebuah hunian," kata Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma seperti dilansir Antara.
Dalam pembangunan rumah hunian tetap ini, warga setempat akan dilibatkan sebagai tenaga kerja. Harapannya pekerjaan yang mereka lakukann dapat dapat membantu memulihkan kondisi perekonomian korban.