Bisnis.com, JAKARTA—Meski Badan Pemenangan Nasional (BPN) Jokowi-Ma’ruf Amien mengklaim rata-rata selisih elektabilitas pasangan capres itu dengan pasangan Prabowo-Sandi di atas 20%, namun Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim margin yang sangat tipis di kisaran 4 persen hingga 6 persen.
Berdasarkan survei di internal BPN, salah satu faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Sandi memangkas jarak dengan petahana adalah karena pergerakan Sandi yang rajin menyapa masyarakat, ujar Fadli Zon.
"Dalam survei internal kami bedanya tipis. Sangat tipis, hanya tinggal 4-6 persen," kata Fadli Zon, Selasa (22/1/2018).
Fadli pun mengapresiasi kerja keras para kader, relawan, dan simpatisan yang tak lelah bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi dengan turun langsung ke masyarakat.
"Kan memang masyarakat juga tidak melihat keberhasilan sesuai dengan klaim yang ada dari pemerintah. Karena memang pemerintah ini gagal dalam banyak hal," ungkap Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily meragukan hasil elektabilitas lembaga survei Median yang menyatakan elektabilitas inkumben Jokowi-Ma’ruf Amin di bawah 50% dengan selisih di bawah 10%.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, rata-rata hasil survei menyebut selisih Jokowi dengan Prabowo Subianto sebesar 20% seperti yang terakhir diungkap lembaga survey Charta Politika.
Karena itu Ace menduga survey Media keluar sebagai framing politik elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 02.
