Bisnis.com, Jakarta — Ratusan demonstran mulai membakar ban, kayu dan sampah di depan Gedung BNI di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi pada pukul 19.30 WIB, para demonstran masih tetap bertahan meskipun sudah melewati jam penyampaian aspirasi yaitu pukul 18.00 WIB. Bahkan, ada beberapa pendemo yang mulai membakar ban, kayu dan sampah lainnya di depan Gedung BNI Pejompongan.
Tidak hanya itu, massa yang sebelumnya mulai membubarkan diri satu per satu juga kembali memadati jalan di depan Gedung BNI Pejompongan.
Bahkan, dari ratusan massa tersebut, ada beberapa orang yang membawa kayu yang sudah terbakar api untuk dilemparkan ke barikade Polisi.
Beberapa pendemo terlihat mulai kelelahan dan meminta-minta air kepada pengendara motor dan warga yang merangsek masuk ke arena pertarungan untuk melintas.
Polisi sendiri sampai saat ini memilih untuk bertahan dan tidak melepaskan tembakan air mata ke arah demonstran. Sementara itu, para pendemo terus memancing Polisi dengan menembakkan petasan serta batu.
Baca Juga
Sementara itu, massa berseragam sekolah (STM dan SMA) memilih tetap bertahan melawan Polisi di Jalan Pejompongan, meskipun jam penyampaian pendapat sudah selesai.
Berdasarkan Pasal 6 ayat (2), peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2008 tentang Demonstrasi, batasan waktu penyampaian pendapat hanya boleh dilakukan mulai pukul 06.00 WIB-18.00 WIB di area terbuka
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi saat ini, ratusan demonstran yang sebelumnya sempat membubarkan diri, kembali ke Jalan Pejompongan Jakarta Pusat untuk memukul mundur Polisi.
Bentrokan antara polisi dan demonstran kini terjadi di area kolong bundaran Slipi arah ke Pejompongan.
Polisi kembali menembakkan gas air mata, sementara demonstran melempar petasan ke arah Polisi dan melemparkan batu serta memukul polisi dengan kayu dari umbul-umbul bendera merah-putih yang dipasang di pinggir jalan.