Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Luar Angkasa China Siap Mendarat di Sisi Gelap Bulan

Pesawat luar angkasa tanpa awak milik China, Chang'e-4 siap mendarat di sisi gelap Bulan untuk pertama kalinya
Gerhana bulan total di pegunungan Los Andes Santiago, Chile, January 30, 2018./Reuters
Gerhana bulan total di pegunungan Los Andes Santiago, Chile, January 30, 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat luar angkasa tanpa awak milik China, Chang'e-4 siap mendarat di sisi gelap Bulan untuk pertama kalinya, lapor kantor berita pemerintah Xinhua, Minggu (30/12/2018).

Mengutip pernyataan resmi Badan Antariksa Nasional China, Xinhua menyebut Chang'e-4 telah memasuki orbit pada Minggu dan mendarat di sisi terjauh Bulan yang tak tampak dari Bumi tersebut.

China meluncurkan Chang'e-4 pada awal bulan ini dengat roket Long March-38 buatannya dalam negeri. Ia terdiri dari pesawat pendarat dan penjelajah yang akan menyisir permukaan Bulan.

Sisi gelap Bulan merupakan bagian dari Bulan yang secara permanen membelakangi dan tak terlihat dari Bumi. Kondisi ini disebabkan masa rotasi Bulan yang sama panjangnya dengan durasi yang ia butuhkan untuk mengitari Bumi, yaitu 30 hari.

Misi pendaratan di sisi gelap yang akan dilakukan China adalah yang pertama di dunia. Misi ini juga merupakan langkah penting negar Tirai Bambu dalam pemajuan program luar angkasanya. Sebelumnya, telah ada pesawat ruang angkasa yang melintasi sisi tersebut, namun tidak melakukan pendaratan.

Dilansir dari Reuters, Xinhua menyebut Chang'e-4 telah memasuki orbit elips pukul 08.55 pagi waktu Beijing. Pesawat tersebut berada di titik terdekat sejak masuk orbit pada 12 Desember, hanya 15 km dari permukaan bulan.

Pusat kendali luar angkasa China akan menentukan waktu yang tepat untuk mendaratkan Chang'e-4 di sisi gelap bulan. Proses pendaratan akan dibantu oleh satelit relay Queyqiao atau Magpie Bridge.

Chang'e-4 membawa tugas yang meliputi pengamatan astronomi, mensurvei medan bulan, bentuk lahan dan komposisi mineral, dan mengukur radiasi neutron dan atom netral untuk mempelajari lingkungan di sisi jauh bulan.

Misi ini sejalan dengan keinginan China untuk mengejar ketinggalan dari Rusia dan Amerika Serikat dalam hal kekuatan luar angkasa pada 2030. Negara tersebut berencana untuk meluncurkan pembangunan stasiun ruang angkasa berawaknya sendiri tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper