Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Terjunkan 1.145 Personel untuk Kawal Demo di DPR Hari Ini (21/8)

Polisi kerahkan 1.145 personel gabungan untuk amankan demo di DPR Jakarta, 21/8/2025. Massa dari Gemarak protes kapitalisme dan oligarki. Pengamanan persuasif, tanpa senjata.
Petugas melakukan pengamanan jelang pelantikan anggota DPR/MPR/DPD di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas melakukan pengamanan jelang pelantikan anggota DPR/MPR/DPD di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Polisi mengerahkan 1.145 personel untuk mengawal aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, hari ini Kamis (21/8/2025).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan ribuan personel itu merupakan gabungan dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Jakpus, dan Polsek jajaran.

"Sebanyak 1.145 personel gabungan dari Polda, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek jajaran disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa," ujar Susatyo dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

Dia menyampaikan, massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) bersama beberapa elemen aliansi masyarakat dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB.

Adapun, isu yang diangkat dalam aksi demonstrasi ini di antaranya terkait penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.

Kemudian, Susatyo menyatakan bahwa seluruh anggota tidak dibekali senjata api dan pengamanan dilakukan secara persuasif. Dia juga mengimbau agar pendemo tidak merusak fasilitas umum.

“Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” tuturnya.

Di samping itu, Susatyo menegaskan bahwa untuk penerapan rekayasa lalu lintas terkait demo ini bersifat situasional. Artinya, rekayasa lalu lintas bakal diterapkan sesuai eskalasi massa di lapangan.

"Arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan. Warga disarankan menggunakan jalur alternatif lain agar mobilitas tetap lancar," pungkas Susatyo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro