Bisnis.com, BANDUNG—Maskapai Garuda Indonesia mulai 2 Desember 2018 mendatang kembali melayani rute penerbangan langsung Bandung-Singapura, Singapura-Bandung.
General Manager Garuda lndonesia Bandung Erina Damayanti mengatakan rencananya Garuda akan menggunakan armada Boeing B737-800NG dengan durasi penerbangan sebanyak empat kali seminggu.
“Rute penerbangan Bandung Singapura akan diberangkatan dari Bandara Husein Sastranegara setiap hari Senin, Rabu Jumat dan Minggu melalui penerbangan GA 844 pada pukul 12.50 Local Time dan akan tiba di Singapura pada pukul 15.55 Local Time,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (12/11/2018).
Adapun penerbangan Singapura - Bandung akan berangkat dari Bandara Internasional Changi Singapura melalui penerbangan GA 845 pada pukul 11.00 dan akan tiba di Bandung pada pukul 12.00 Local Time.
Erina memaparkan dibukanya layanan penerbangan langsung Bandung-Singapura merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata dan perekonomian Kota Bandung. “Sekaligus Bandung sebagai kota pendidikan,” ujarnya.
Ia mengharapkan layanan penerbangan ini nantinya akan mempermudah akses para wisatawan internasional menikmati keragaman budaya Bandung"Kami optimistis dibukanya layanan penerbangan ini dapat memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan Bandung di tahun-tahun mendatang” paparnya.
Baca Juga
Selain itu rencana pengoperasian penerbangan Bandung-Singapura merupakan upaya Garuda Indonesia untuk terus meningkatkan konektivitas antarkota dan wilayah dengan potensi pariwisata dan perekonomian yang menjanjikan di Bandung.
”Dioperasikannya rute Bandung - Singapura ini kami harapkan dapat menyediakan pilihan ragam penerbangan melalui akses Iangsung penerbangan dari Singapura yang dikenal sebagai salah satu pusat perekonomian di Asia Tenggara," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Jawa Barat Iwan Darmawan mengatakan dengan dibukanya rute penerbangan langsung maka wisatawan asing khususnya dari Singapura ke wilayah Jawa Barat akan meningkat.
“Wisatawan Singapura itu inginnya melihat alam yang hijau dan indah, bukan wisata belanja. Jawa Barat cocok untuk mereka,” tuturnya.
Pihaknya mencatat hingga Oktober 2018, jumlah wisatawan asing yang sudah masuk ke Jawa Barat tercatat oleh mencapai 4,2 juta orang, sementara untuk wisatawan lokal mencapai 54 juta orang.
Dengan adanya penerbangan langsung, diharapkan kunjungan wisatawan asing ke Jabar bisa mencapai lebih dari 5 juta pada tahun ini. “Untuk wisatawan lokal targetnya 58 juta, optimistis bisa tercapai sampai akhir tahun ini,” katanya.
Terkait Bandara Kertajati yang tidak dipilih oleh maskapai nasional tersebut dia menilai hal itu masih bisa dimaklumi. Karena menurut Iwan, konektivitas BIJB dengan Bandung masih belum maksimal sehingga dikhawatirkan akan tidak disukai turis asing, khususnya Singapura.
“Bandung masih tetap menjadi titik utama turis asing. Sementara Singapura adalah titik penerbangan internasional, jadi ini potensial mendongkrak wisatawan ke Jabar,” tuturnya.