Bisnis.com, MATARAM--Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak mempercepat proses rehabilitasi pascagempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hal itu disampaikan setelah menggelar rapat koordinasi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam di Kantor Gubernur NTB.
"Kami baru saja diberikan laporan dan merapatkan soal percepatan. Intinya satu, percepatan pembangunan dan infrastruktur," katanya di Mataram, NTB, Minggu (4/11/2018).
Salah satu cara untuk terus mempercepat proses rehabilitasi adalah pengadaan bahan bangunan atau aplikator. Aplikator tersebut, lanjutnya, digunakan untuk membangun fondasi rumah tahan gempa di daerah yang terdampak bencana.
Wapres meminta perusahaan lokal serta BUMN karya untuk mempercercepat dan menanbah volume pengiriman aplikator ke Lombok.
Menurutnya, saat ini progres pembangunan rebah sudah dijalankan selama 3 bulan sejak bencana gempa mengguncang dan mengakibatkan kerusakan bangunan serta infrastruktur.
"Kemarin 2 bulan itu memang masuk tahap persiapan. Sekarang pembangunan sudah dimulai," jelasnya.
Sebelum melakukan rapat koordinasi, Wapres melihat langsung perkembangan pembangunan rumah tahan gempa yang berada di Desa Pengempel, Kota Mataram.
Setiba di lokasi, JK dan tim pemerintah pusat langsung melakukan dialog dengan warga dan para pekerja. Terlihat puluhan TNI dan warga bergotong-royong membangun fondasi rumah untuk menggantikan bangunan yang telah hancur akibat gempa Lombok beberapa waktu lalu.
Salah satu rumah tahan gempa yang sedang dibangun adalah Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
RISHA adalah penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya dan telah teruji tahan gempa hingga 8 skala richter (SR) dan 8 Modified Mercalli Intensity (MMI).
Selain sebagai solusi rumah yang rentan gempa, RISHA mudah dikembangkan tanpa harus mengubah bangunan awal. Bukan itu saja, RISHA hanya mengkonsumsi sekitar 60% bahan bangunan dibandingkan dengan teknologi konvensional.