Adakah harapan tertantu yang disampaikan pebisnis Indonesia kepada Anda?
Para pebisnis Indonesia di wilayah Vietnam berharap dapat meningkatkan promosi dan meraih pangsa pasar lebih luas untuk produk-produknya di seluruh Vietnam. Selain itu, para investor mengharapkan agar investasi yang telah ditanamkan di Vietnam bisa mendapatkan dukungan dan perlindungan sepenuhnya dari Pemerintah Vietnam.
Belum lama ini, Presiden Jokowi berkunjung ke Vietnam, apa saja isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut?
Ada beberapa isu yang dibahas Presiden Jokowi di Vietnam pada 11—12 September 2018, di antaranya terkait dengan perkembangan hubungan ekonomi kedua negara yang cukup pesat selama 2015—2018.
Nilai perdagangan kedua negara diharapkan bisa terus meningkat menjadi US$10 miliar pada 2020. Presiden Jokowi juga mengharapkan Vietnam dapat menghilangkan berbagai hambatan-hambatan perdagangan termasuk hambatan terhadap produk-produk otomotif asal Indonesia.
Di bidang investasi, Presiden mengharapkan agar Pemerintah Vietnam dapat memberikan perlindungan dan perlakuan yang adil bagi para investor Indonesia di Vietnam.
Selain itu, isu lain yang menjadi pembahasan adalah mengenai kerja sama pemberantasan illegal, unreported and unregulated fishing serta mempromosikan tata kelola perikanan yang berkelanjutan. Di samping itu, turut dibahas pula upaya percepatan penyelesaian perundingan batas maritim Zona Ekonomi Eksklusif RI-Vietnam.
Apa saja kesepakatan atau perjanjian yang sedang dimatangkan kedua negara?
Terdapat delapan perjanjian yang telah berhasil ditandatangani oleh pemimpin kedua negara baik pada saat kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ke Indonesia pada Agustus 2018 maupun kunjungan Presiden RI ke Vietnam pada September 2018.
Adapun perjanjian-perjanjian tersebut meliputi kerja sama di bidang pendidikan, hukum, pembangunan perdesaan, utilisasi gas di wilayah perbatasan landas kontinen, suplai batu bara, penguatan kerja sama keamanan laut dan penanggulangan illegal, unreported and unregulated fishing dan Rencana Aksi Tahun 2019—2023.
Bagaimana strateginya agar perjanjian tersebut memberikan hasil yang konkret?
KBRI Hanoi berupaya untuk menjembatani kementerian-kementerian terkait di Indonesia dan Vietnam untuk dapat secara aktif mengimplementasikan perjanjian-perjanjian tersebut, di antaranya melalui fasilitasi pertemuan para pejabat terkait kedua negara, fasilitasi pelatihan-pelatihan dan lainnya.
Di bidang sosial dan budaya, apa saja kerja sama yang ingin Anda tingkatkan?
Untuk bidang sosial dan budaya, kerja sama yang tengah menjadi fokus peningkatan adalah bidang pendidikan.
Kedua negara telah menandatangani MoU between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Socialist Republic of Viet Nam on Education Cooperation saat kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ke Indonesia pada 23 Agustus 2017.
Kesepakatan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar peningkatan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan. Saat ini, terdapat lebih dari 14 universitas negeri dan swasta di Indonesia yang telah memiliki MoU kerja sama dengan lima universitas di Vietnam. Kami merasa jumlah ini masih belum berimbang.
Selain itu, pemerintah RI gencar memberikan berbagai beasiswa kepada pelajar Vietnam melalui tiga jenis program yaitu beasiswa seni dan budaya, darmasiswa dan kemitraan negara berkembang yang telah meluluskan sekitar 200 alumni.
Pada sisi lain, pihak Vietnam diharapkan dapat memberikan resiprositas dengan membuka lebih banyak peluang beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Vietnam.