Bisnis.com, PADANG—Kementerian Pariwisata memberikan target 100.000 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat pada 2019 mendatang, sekaligus kunjungan 8,5 juta wisatawan nusantara (wisnus).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan Sumbar merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan di Tanah Air, baik dari mancanegara maupun domestik.
“Kunjungan harus meningkat terus. 2019 nanti mesti bisa 100.000 wisman dan 8,5 juta orang wisatawan nusantara,” katanya di Padang, Rabu (7/2/2018).
Menurutnya, pemda perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata sekaligus meningkatkan promosi guna menarik semakin banyak wisatawan yang datang ke Sumbar.
Selain itu, juga mendorong pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yang sejauh ini belum satu pun terealisasi di Sumbar.
“Mentawai itu paling potensial. Berdasarkan data, lahan yang tersedia 2.600 hektare dan telah dibebaskan. Cukup untuk KEK,” katanya.
Menurutnya, potensi besar Mentawai sebagai salah satu lokasi surfing dunia patut dikembangkan guna pengembangan pariwisata dan pembangunan ekonomi Mentawai. Termasuk juga mengembangan potensi KEK lainnya dari daerah itu.
Adapun, sepanjang tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mencatatkan kunjungan (wisman) ke Sumbar naik 13,34% dari 49.686 orang pada 2016 menjadi 56.313 orang tahun lalu.
“Totalnya di 2017 naik 13,34%. Tahun ini jelas akan jauh meningkat karena sudah ada penerbangan langsung Padang – Singapura, yang akan menambah semakin banyak wisatawan ke Sumbar,” ujar Kepala BPS Sumbar, Sukardi.
Menurutnya, kehadiran penerbangan langsung Padang – Singapura akan berdampak dengan banyaknya wisman yang datang langsung ke Sumbar melalui hub Singapura. Tidak lagi masuk melalui pintu bandara seperti Soekarno Hatta, Medan, Batam, ataupun Bali.
Sementara itu, untuk kunjungan wisatawan domestik atau wisnus naik sekitar 7% menjadi 7,8 juta orang pada 2017 dari tahun sebelumnya 7,3 juta orang.
Oni Yulfian, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar menyebutkan perbaikan sejumlah objek wisata di Sumbar berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, baik domestik maupun wisman sepanjang tahun lalu.
“Kalau domestik naiknya sekitar 7%, tahun ini perkiraannya meningkat lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Dia menyebutkan angka kunjungan itu hanya perkiraan mengacu tingkat transportasi udara domestik, tingkat keterisian hotel, dan kunjungan ke objek-objek wisata.
“Jadi, memang belum ada skema penghitungan yang pasti, ini sebatas perkiraan angka kasar. Kami lagi siapkan metode model penghitungan untuk memantau pergerakan wisatawan domestik,” kata Oni.
Dia meyakini kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar bakal kian meningkat sepanjang 2018 ini, mengingat fokus pemerintah daerah adalah memprioritaskan pengembangan pariwisata. Apalagi, sejumlah kabupaten dan kota juga giat memperbaiki objek wisata.
Sejauh ini, Sumbar bisa disebut adalah daerah tujuan wisata oleh masyarakat dari provinsi tetangga, seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan Kepulauan Riau. Selain itu, juga wisatawan dari Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Barat dan daerah lainnya.