Pasangan ini hanya diusung dua partai politik dengan total jumlah 13 kursi, yakni PDI Perjuangan 6 kursi dan Partai Gerindra 7 kursi. Wempi dan Melkias mendaftarkan diri ke KPUD pada hari terakhir, karena masih kuatnya tarik-menarik dinamika di internal kedua parpol.
Wempi merupakan kader PDI Perjuangan tulen dan saat ini menjabat sebagai Bupati Jayawijaya untuk periode kedua. Karirnya dimulai dari PNS pada tahun 1996 dengan prestasi cukup cemerlang.
Buktinya, dia kerap menerima berbagai penghargaan, antara lain dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan dari Kementerian Keuangan soal penilaian tertinggi BPK dalm hal pengelolaan keuangan di Kabupaten Jayawijaya tahun 2017.
Sedangkan Melkias, yang sama-sama mengawali kariernya menjadi PNS di Pemerintah Kabupaten Jayapura itu, pernah menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD di Kabupaten Jayapura. Dia kemudian terpilih menjadi Bupati Jayapura dan menduduki jabatan itu untuk dua periode.
Meskji hanya diusung oleh dua parpol, namun kekuatan paslon ini terletak pada persepsi publik soal kepemimpinan Presiden Jokowi.
Bagaimanapun di mata masyarakat, Jokowi yang dinilai berhasil membangun Papua, merupakan kader PDIP. Bisa jadi persepsi tersebut menjadi bonus elektroal bagi paslon ini dalam memenangkan pertarungan.
Akan tetapi, jangan lupa kalau setiap pemilihan umum, faktor logistik dan pendanaan kampanye menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan.
Dalam konteks inilah paslon ini memiliki kelemahan karena kurangnya jumlah parpol pengusung akan membuat mesin partai sulit untuk digerakkan sampai pelosok Papua.