Kabar24.com, JAKARTA – Setidaknya 25 orang dikabarkan terluka setelah sebuah rangkaian kereta MRT di Singapura bertabrakan dengan rangkaian kereta lainnya di dekat stasiun Joo Koon pagi ini waktu setempat.
Dalam pernyataannya, operator transportasi publik SMRT dan pihak otoritas transportasi darat (Land Transport Authority) Singapura, mengatakan bahwa dua pegawai SMRT Corp. dan 23 penumpang lainnya telah dibawa ke dua rumah sakit setempat.
Dilansir Bloomberg, Rabu (15/11/2017), peristiwa ini terjadi ketika sebuah kereta mogok di stasiun Joo Koon pada pukul 8.18 pagi. Kemudian sekitar semenit kemudian, rangkaian kereta kedua berhenti di belakangnya.
Namun secara tak terduga kereta kedua bergerak maju dan bertabrakan dengan kereta di depannya. Penyebabnya sendiri hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Pihak SMRT dan otoritas menyatakan bahwa penyelidikan atas kejadian ini sedang dilakukan.
Insiden ini memberi pukulan terbaru terhadap jaringan transportasi yang telah menghadapi kritik publik dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus mencoreng kota serta negara yang terkenal dengan efisiensi dan infrastruktur yang apik.
Sistem transit massal Singapura terbebani berkembangnya populasi, sehingga menyebabkan sejumlah kasus kerusakan dan penundaan terutama dalam enam tahun terakhir.
Insiden tabrakan ini adalah yang kedua kalinya terjadi dalam tiga dekade. Tabrakan kereta api MRT pertama di Singapura terjadi pada 5 Agustus 1993.
Baca Juga
Saat itu, sebuah kereta berhenti lebih lama dari yang dijadwalkan di sebuah stasiun karena kesalahan teknis dan kemudian ditabrak oleh kereta yang lain. Dalam insiden ini, 156 orang dari total 1.800 penumpang dikabarkan terluka.