Kabar24.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya dan jajarannya mengamankan 69 orang pelaku kejahatan jalanan dalam operasi cipta kondisi yang berlangsung menjelang dan selama bulan Ramadan. Beberapa diantaranya merupakan anak di bawah umur.
28 dari 69 orang tersebut merupakan anggota geng motor, sementara sisanya diamankan karena terlibat dalam tawuran, kepemilikan senjata api ilegal, serta kasus pencurian dan kekerasan.
"Tentunya kita masih dalam suasana Bulan Ramadan. Sebentar lagi akan memasuki operasi Ramadnya [baca: Ramadania]. Namun, operasi ini akan tetap kami lakukan antisipasi terhadap street crime [kejahatan jalanan]," kata kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, Iriawan menyampaikan dirinya telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan pendataan kumpulan-kumpulan geng anak muda atau geng motor yang ada di wilayah hukum masing-masing.
Adapun tujuan pendataan ini adalah untuk kemudian memberika edukasi atau pemahaman terkait tindakan mereka, khususnya untuk yang tergabung dalam grup-grup atau geng motor. Namun, lanjutnya, jika ke depannya masih terjadi hal serupa, pihaknya tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan lebih tegas.
Pasalnya, aktivitas anak-anak geng motor ini kerap meresahkan. Tidak hanya sebatas kebut-kebutan, tetapi juga melakukan tindak pidana penganiayaan hingga penggunaan senjata tajam. Salah satu dari anggota kelompk geng motor yang tidak disebutkan namanya, dalam konferensi pers mengaku bahwa dirinya telah melakukan 12 kali tindakan pembacokan.
Adapun sejumlah barang bukti (barbuk) yang disita polisi dari para pelaku berupa busur panah, air soft gun, serta sejumlah senjata tajam termasuk gergaji es balok.
