Bisnis.com, BEIJING - Perdana Menteri China Li Keqiang, Rabu (15/3/2017), mengatakan ketegangan di Semenanjung Korea bisa menyebabkan konflik dan mendesak dilakukannya dialog untuk membantu meredakan situasi.
China berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea, kata Li dalam konferensi pers tahunan pada akhir pertemuan tahunan parlemen China.
Sebelumnya, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) mengaku negara itu berhasil menguji coba penembakan rudal jarak-jauh dan menengah permukaan-ke-permukaan Pukguksong-2 dan pemimpinnya Kim Jong Un memimpin uji-coba tersebut.
Kantor berita resmi DPRK, KCNA, menyebut rudal Pukguksong-2 sebagai "senjata strategis jenis baru gaya Korea", yang dikembangkan atas instruksi pemimpin Kim Jong Un dengan dasar keberhasilan yang dicapai dalam uji coba penembakan rudal balistik dari kapal selam pada Agustus lalu.
Kim menerima laporan mengenai perkembangan rudal balistik permukaan-ke-permukaan, menetapkan tanggal bagi pelaksanaan uji-coba dan secara pribadi membimbing persiapan di lapangan, katanya.
Uji-coba rudal itu membuktikan keandalan dan keamanan sistem rudal yang ditembakkan dari permukaan serta dimulainya fitur mesin yang bertenaga bahan-bakar padat yang sangat terpercaya,menurut laporan Xinhua.
Uji-coba tersebut juga mengukuhkan kembali fitur pengendali dan pemandu rudal balistik selam penerbangan aktifnya dan pengaturan susunan mesin dan persiapan dalam beberapa tahap, kata KCNA.
Uji-coba itu juga mengabsahkan panduan dan pengendali pada bagian tengah dan bagian masuk-kembali setelah pemisahan hulu ledak rudal yang ditingkatkan, yang dapat dipasangi hulu ledak nuklir, dan fitur untuk menghindari pencegatan, tambah kantor berita tersebut.
Media pemerintah itu menyatakan uji-coba penembakan tersebut dilakukan dengan sudut tinggi dengan mempertimbangkan keamanan dan negara tetangga.
Kim puas dengan hasil uji-coba itu, dan mengatakan sistem rudal balistik jenis baru tersebut "memberi kenyamanan dalam pengoperasian dan menjamin kecepatan dalam penyerangan".
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan DPRK menembakkan satu rudal balistik yang terbang sekitar 500 kilometer ke perairan timurnya.
Rudal balistik jarang-sedang yang diduga sebagai Musudan itu ditembakkan pada Ahad sekitar pukul 07.55 waktu setempat (05.00 WIB) di dekat Banghyeon di Provinsi Pyongan Utara di bagian barat-laut DPRK.
Pyongyang menguji-coba penembakan Rudal Musudan di dekat tempat yang sama, tempat satu pangkalan udara berada, pada Oktober tahun lalu.
Itu adalah uji-coba pertama penembakan rudal balistik DPRK pada 2017 dan juga yang pertama sejak Donald Trump memangku jabatan Presiden AS pada 20 Januari.
Militer Korea Selatan mengatakan uji-coba rudal balistik DPRK adalah tindakan provokatif yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang DPRK melakukan uji-coba teknologi rudal balistik.
Militer Korea Selatan percaya uji-coba tersebut bertujuan menarik perhatian perhatian dengan memamerkan kemampuan rudal dan nuklirnya dan protes terhadap pendirian keras pemerintah Trump ke arah DPRK.
PM China Ajak Dialog Atasi Ketegangan Semenanjung Korea
Perdana Menteri China Li Keqiang, Rabu (15/3/2017), mengatakan ketegangan di Semenanjung Korea bisa menyebabkan konflik dan mendesak dilakukannya dialog untuk membantu meredakan situasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
3 jam yang lalu
Pesan Gibran ke Paspampres: Humanis ke Masyarakat
6 jam yang lalu