Kabar24.com, MEDAN—Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatra Utara mencatat hingga kuartal III/2016, realisasi investasi didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air serta konstruksi. Total realisasi investasi mencapai hingga September 2016 mencapai Rp11,39 triliun.
Kepala BPMP Sumut Purnama Dewi menuturkan, keberadaan provinsi ini yang minim infrastruktur listrik, gas, dan air menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, khususnya asing.
“Sampai kuartal III/2016, sektor listrik, gas, dan air menjadi yang tertinggi untuk PMA [penanaman modal asing] yaitu Rp2,57 triliun. Ini khususnya untuk pembangkit listrik. Kontribusi realisasinya sampai 36% dari total PMA,” rinci Dewi, Rabu (23/11).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), realisasi investasi industri makanani tercatat paling tinggi yakni Rp553,82,43 miliar.
Sepanjang tahun ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan Sumut mampu meraup total investasi Rp12 triliun. Dewi optimistis mampu mencapai target tersebut. Kendati demikian, dia pun mengaku tak yakin kinerja investasi sepanjang tahun ini mampu mencapai Rp19,86 triliun.
“Memang pada tahun ini banyak yang memengaruhi, seperti kondisi politik nasional dan Sumut. Calon investor cenderung menahan diri. Tapi pada tahun depan, kami yakin bisa lebih baik. Apalagi untuk sektor konstruksi. Dengan adanya pembangunan di dan menuju Danau Toba, sudah banyak yang berminat,” tambahnya.
Dewi mencontohkan, mulai banyak calon investor asal Tiongkok yang melakukan pendekatan ke Pemprov Sumut untuk pembangunan infrastruktur menuju Danau Toba.
Adapun, pasca ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danai Toba, akses menuju ke sana menjadi perhatian khusus, salah satunya jalan tol Tebing Tinggi-Parapat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana mulai membangunnya pada tahun depan. Jalan tol ini sepanjang 98,5 km.
“Yang sekarang paling banyak datang memang calon investor dari Tiongkok. Mereka juga tertarik bangun pembangkit listrik di kawasan industri,” kata Dewi lagi.
Berdasarkan data BPMP Sumut, setelah realisasi investasi listrik, gas, dan air, untuk PMA, ada industri barang dan logam yang meraup investasi Rp1,49 triliun, industri kimia dan farmasi Rp1,16 triliun, pertambangan Rp1 triliun dan perkebunan Rp884,52 miliar.
Sementara itu, untuk PMDN, setelah industri makanan, ada perkebunan Rp432,54 miliar, konstruksi Rp368,43 miliar, industri kimia Rp291,92 miliar, dan listik, gas, air Rp212,34 miliar.
Berdasarkan negara asal, pada Januari-September 2016, investor asal Malaysia menjadi yang terbesar yakni Rp2,88 triliun diikuti, Jepang Rp2,33 triliun, Singapura Rp1,77 triliun, serta Hongkong dan Tiongkok Rp1,36 triliun.
Investasi Sumut Didominasi Listrik, Gas, & Air
Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatra Utara mencatat hingga kuartal III/2016, realisasi investasi didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air serta konstruksi. Total realisasi investasi mencapai hingga September 2016 mencapai Rp11,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
51 menit yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
9 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
9 jam yang lalu