Kabar24.com, JAKARTA--Komentar anti-Muslim yang disampaikan Donald Trump dalam beberapa kesempatan tidak hanya dikecam oleh komunitas Muslim tapi juga umat Kristen di Amerika Serikat.
Kekesalan warga Muslim dan Kristen atas pernyataan Trump tersebut sangat terasa di wilayah Michigan.
"Sesudah Trump mengeluarkan pernyataan tersebut, banyak yang menghina atau melecehkan perempuan-perempuan Muslim yang berjilbab," kata Sheikh Mamoudu Ceesay, imam di masjid di Davison sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (8/11/2016).
Masjid itu juga menjadi pusat kegiatan Muslim AS yang berasal dari Afrika.
Bagi warga Muslim, pernyataan Trump yang menentang imigran dan menyerukan pelarangan masuknya warga Muslim ke AS, telah memicu Islamophobia.
Ceesay yang berasal dari Gambia mengatakan ancaman terhadap warga Muslim membuat beberapa masjid mengetatkan pengamanan.
"Trump membuat kami merasa tidak aman. Dia mengeluarkan banyak pernyataan (yang membahayakan kami)," tambah Ceesay.
Dia menambahkan bahwa banyak laki-laki dan perempuan Muslim berdinas di militer Amerika Serikat.
Mereka mempertahankan negara ini.
"Kami melakukan hal yang sama (dengan warga lain) dan ketika kami melakukan hal-hal yang baik, tak ada yang membicarakannya," ujar Ceesay.
Dari sisi persentase, jumlah warga Muslim tak begitu besar, namun suara mereka makin penting.
Michigan memilliki salah satu komunitas Muslim terbesar di Amerika dengan jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Berbagai pernyataan saat kampanye mendorong komunitas Muslim untuk menggunakan hak suara.
Berbagai jajak pendapat menunjukkan 86% komunitas Muslim AS akan mencoblos di hari pemungutan suara.
Kecaman untuk Trump tak hanya datang dari komunitas Muslim.
Ketika Trump berkampanye di Detroit beberapa waktu lalu, ia dicemooh saat hadir di gereja Amerika Afrika.
Secara umum, sentimen anti-Trump terasa di berbagai gereja di Amerika, termasuk di salah satu gereja Adven di Detroit.
Berpotensi Kalah, Trump Dimusuhi Umat Islam & Kristen
Komentar anti-Muslim yang disampaikan Donald Trump dalam beberapa kesempatan tidak hanya dikecam oleh komunitas Muslim tapi juga umat Kristen di Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium