Bisnis.com, NEW DELHI - Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal pada Ahad (6/11/2016) mengatakan semua sekolah di ibu kota India akan tetap ditutup selama tiga hari setelah asap polusi dan kualitas udara memburuk.
Keputusan itu diambil selama pertemuan darurat kabinet yang diserukan oleh Kejriwal guna memerangi polusi udara di kota tersebut.
Pertemuan itu diserukan setelah jarak pandang di kota tersebut merosot jadi 200 meter. Para pejabat mengatakan Kejriwal mengadakan pertemuan darurat kabinet di rumahnya dengan semua menteri dan pejabat senior dari Departemen Kesehatan dan Lingkungan Hidup.
Rangkaian tindakan yang diumumkan oleh pemerintah tersebut bertujuan menurunkan kadar polusi udara termasuk moratorium mengenai pembangunan dan penghancurkan selama lima hari, penyemprotan air ke jalan guna membantu mengendalikan debu dan tindakan keras terhadap pembakar sampah.
Ada kemungkinan bahwa rancangan penjatahan jalan --yang masih disengketakan-- juga mungkin ditetapkan kembali, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Pemerintah New Delhi tahun ini sudah melakukan percobaan penjatahan mobil di kota itu.
Kepala Menteri tersebut juga telah mendesak warga agar tidak keluar rumah dan menghindari perjalanan ke luar rumah jika tidak perlu.
Pemerintah New Delhi telah mengumumkan bahwa pemerintah akan menutup pembangkit listrik tenaga batu-bara Badarpur selama 10 hari, kebakaran di tempat pembuangan sampah akan dipadamkan dan larangan telah diberlakukan buat generator diesel selama 10 hari.
Sebanyak 1.800 sekolah kota praja sudah ditutup pada Sabtu (5/11) di kota tersebut akibat polusi.
Beberapa laporan mengatakan peningkatan kasus gangguan pernagasan dicatat di New Delhi; banyak orang pergi ke toko obat untuk membeli masker.
Pada Ahad, ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, menggelar protes di Jantar Mantar guna menuntut pemerintah melakukan tindakan efektif untuk mengekang polusi.
New Delhi dipandang sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia. Namun kota itu mengalami penuruan kualitas udara selama satu pekan belakangan, setelah perayaan Diwali --festival cahaya Hindu.
Festival cahaya Diwali dilakukan dengan warga menyalakan sangat banyak kembang api ke udara, meskipun ada peringatan dari pemerintah agar warga tidak membakar kembang api mengingat prevalensi kelembaban udara dan kecepatan angin.
Hari berikutnya, kota tersebut ditutupi salimut asap tebal, dan kualitas udara anjli ke tingkat "sangat" berbahaya.
Polusi udara adalah penyebab udara kematian pradini di India. Polusi di New Delhi bertambah parah selama musim dingin. Sebelum musim dingin, warga membakar sampah pertanian untuk membersihkan sawah, sehingga menambah parah pencemaran udara.
Data yang diungkapkan oleh Badan Meteorologi memperlihatkan asap tahun ini di New Delhi adalah yang paling buruk dalam 17 tahun belakangan.
Udara Buruk, Sekolah di New Delhi Ditutup
Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal pada Ahad (6/11/2016) mengatakan semua sekolah di ibu kota India akan tetap ditutup selama tiga hari setelah asap polusi dan kualitas udara memburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
54 menit yang lalu
KPK Duga Pengadaan LNG Pertamina 2013-2014 Tidak Disertai Kajian dan Studi
3 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
5 jam yang lalu