Kabar24.com, HOHHOT, Mongolia - Pelindung hewan pantas sedih dengan kabar kematian sia-sia ratusan angsa yang sedang bermigrasi di Mongolia ini.
Pemeriksaan telah mengungkapkan bahwa 233 angsa yang ditemukan mati di danau di Wilayah Otonomi Pedalaman Mongolia di Tiongkok Utara akibat keracunan bahan kimia, yang diduga berada di tangan pemburu gelap.
Satu jenis bahan kimi dideteksi pada sampel yang diambil dari burung yang mati tersebut, kata Kantor Penerangan Pemerintah Zhenglan Banner pada Selasa malam (25/10) waktu setempat.
Penyelidikan awal menemukan bukti yang menunjukkan burung itu dibunuh oleh pemburu gelap, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu (26/10/2016) pagi. Penyelidikan masih berlangsung.
Pemerintah lokal juga telah mulai secara aman membuang burung yang mati dan juga melakukan pemeriksaan pada lingkungan hidup setempat.
Selain angsa, 26 itik jantan juga ditemukan mati di danau di Xilingol League, kata Kantor Penerangan itu.
Gambar mengenai burung yang mati, yang telah dipindahkan dari air oleh peternak, beredar di jejaring sosial pada Ahad.
Pemerintah wilayah tersebut telah meningkatkan jumlah patroli di beberapa daerah yang sering didatangi burung migrasi dan memberlakukan peraturan yang lebih ketat buat pasar unggas.
Danau tersebut, yang terletak sekitar 300 kilometer dari Ibu Kota Tiongkok, Beijing, adalah persinggahan buat angsa yang bermigrasi.