Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada semua pihak menghentikan kisruh kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
"Kami meminta semua pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan Pilgub Jakarta untuk segera menghentikan perdebatan dan kampanye yang mengandung unsur SARA," kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Yaqut mengatakan, kesucian agama tidak patut dan tidak selayaknya digunakan untuk tujuan perebutan kekuasaan semata.
Terutama menurut dia, menggunakan suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) untuk tujuan politik adalah cara-cara primitif dalam demokrasi.
"Kami melihat bahwa segelintir oknum di sosial media sudah melampaui etika dan kepatutan dengan melecehkan secara personal tokoh-tokoh tertentu yang terkait Pilgub DKI," ujarnya.
Dia mengatakan masyarakat Jakarta harus bersyukur dengan hadirnya tiga pasangan calon yang berkualitas sehingga siapa pun yang terpilih, rakyat Jakarta akan mendapatkan manfaatnya karena sudah memilih yang terbaik di antara yang terbaik.
Yaqut ingatkan juga pada para pasangan calon, tim suksesnya, dan pendukungnya untuk berkampanye secara kreatif dan cerdas serta mengangkat tema-tema positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat Jakarta.
"Saya meyakini kompetisi antar kandidat Pilgub Jakarta yang mengedepankan ide dan gagasan merupakan pendidikan politik yang bagus bagi masyarakat Jakarta," ucapnya.
Dirinya bermunajat kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan petunjuk dan melindungi bangsa Indonesia dari ancaman perpecahan, kekacauan sosial dan hilangnya "akhlakul karimah".
ANSOR: Hentikan Kisruh Dugaan Penistaan Agama
Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada semua pihak menghentikan kisruh kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
53 menit yang lalu
Historia Bisnis: Momen 'Thai-boxing' Hempaskan Rupiah & Bursa RI
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu