Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Pilkada DKI 2017 semakin terasa panas. Penyebaran isu terkait intervensi pemerintah pusat melalui menteri mulai muncul. Terutama dengan hadirnya mantan Menteri Pendidikan Anis Baswedan sebagai calon gubernur DKI.
Mensesneg Pratiknoselaku pihak yang dijadikan obyek isu terkait persoalan intervensi pemerintah pusat, akhirnya angkat bicara. Dirinya perlu menjelaskan terkait berita itu yang disebutnya menyesatkan. Sejauh mana kebenaran berita itu, inilah keterangan Pratikno:
"Saya membantah berita pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra atau pengurus lainnya terkait Pilkada DKI Jakarta 2017."
"Berita itu tidak benar. Saya sama sekali tidak menemui apalagi berkunjung ke Pak Prabowo atau pengurus Gerindra lainnya, sama sekali saya tidak pernah berkunjung ke sana dan tidak pernah bertemu," kata Pratikno di ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Ia menyebutkan sebagai pejabat negara, dirinya tidak dukung-mendukung calon dalam pilkada. "Kita netral saja, jadi sama sekali tidak ada berkunjung atau menemui pengurus Partai Gerindra atau pencalonan siapapun," katanya.
Ia menyebutkan terhadap berita yang menyebutkan dirinya bertemu pengurus parpol sebenarnya sudah dia bantah. "Namun kok muncul lagi dan saya bantah lagi bahwa itu tidak benar," katanya.
Ia menyebutkan dirinya juga tidak pernah mengklarifikasi berita itu dengan pihak Gerindra. "Hanya teman-temen dari Humas, kemarin sudah sampaikan bantahan karena mereka juga tanya ke saya. Saya tidak pernah bertemu apalagi ke level dukung mendukung," katanya.
Ia menyebutkan langkah yang dilakukannya hingga saat ini cukup klarifikasi saja dulu.
"Saya tidak tahu motifnya apa, tapi yang jelas hal itu tidak benar. Saya tidak kenal secara personal dengan beliau. Saya juga masih mengingat-ngat apa pernah ketemu beliau, sepertinya belum pernah," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya belum pernah berkomunikasi dengan Pak Anies Baswedan terkait Pilkada DKI Jakarta ataupun jabatan dubes.
"Saya tidak pernah sampaikan itu. Itu juga gak benar," katanya.
Sebelumnya Istana Kepresidenan melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah melakukan intervensi terhadap tahapan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta.
Asisten Departemen Humas Kementerian Sekretaris Negara Masrokhan menegaskan hal itu untuk menanggapi sejumlah pemberitaan media mengenai isu intervensi Istana terhadap Pilkada DKI Jakarta.
Menurut dia, Kementerian Sekretariat Negara menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar dan menyesatkan.
"Kami menegaskan Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak pernah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya," katanya.
"Terlebih untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra sebagaimana diberitakan sejumlah media online tersebut," katanya.
Istana mendukung proses penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berkualitas, tegasnya.
Sebelumnya santer diberitakan mengenai Istana yang keberatan dengan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI oleh Gerindra dan PKS.
Oleh karena itu, Mensesneg Pratikno kemudian dikabarkan diutus Istana untuk menemui petinggi dua parpol tersebut.
Namun kabar itu ditegaskan Masrokhan tidak benar dan menyesatkan.