BPMPD Kaltim Fokus di Mahakam Ulu dan Kutai Barat

Kabar24.com, BERAU - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim akan fokus pada dua kabupaten, yaitu Mahakam Ulu dan Kutai Barat.

Dari dua kabupaten ini terbagi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu dan Long Iram Kabupaten Kutai Barat.
Terpilihnya dua kecamatan dari dua kabupaten ini, berdasarkan belum adanya sentuhan yang diberikan pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Kepala Bidang Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat Musa Ibrahim mengatakan contoh adanya permasalahan infrastruktur jalan yang menjadi akses penghubung transportasi dari kecamatan maupun kampung yang satu dengan lainnya.

“Kondisi ini yang terjadi di Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu. Karena, jalan penghubung di Kecamatan tersebut rusak berat dengan jarak 30 meter. Akses transportasi kecamatan tersebut menghubungkan sejumlah kampung maupun desa, yaitu sebanyak empat kampung, antara lain Kampung Datah Bilang Ilir, Kampung Lutan, Kampung Sirau dan Mahakam Tebok,” ujarnya seperti yang dikutip, Sabtu (17/9/2016).

Selain itu, masalah serupa juga dialami Kabupaten Kutai Barat di Kecamatan Long Iram, di mana akses transportasi di kecamatan tersebut bisa ditempuh dengan transportasi sungai.

Pasalnya, tidak memiliki dermaga yang representatif diharapkan mampu menjadi tambatan perahu yang datang dan pergi dari lima kampung, yaitu Kampung Leban, Long Iram Ilir, Long Iram Kota, Kampung Sukomulya dan Long Dayiq.

Dari dua masalah tersebut, makanya dua kabupaten inilah yang tahun ini menjadi fokus Pemprov Kaltim dalam melaksanakan program pembangunan kawasan perdesaan dengan alokasi anggaran mencapai Rp810 juta untuk dua kecamatan tersebut.

Diharapkan, melalui alokasi tersebut, akses jalan di Kecamatan Long Hubung maupun dermaga yang ada di Kecamatan Long Iram dapat membantu akses transportasi masyarakat di wilayah tersebut

“Akses tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Yang jelas, pemerintah kabupaten juga telah melakukan program pembangunan untuk akses tersebut. Tetapi, diharapkan melalui program yang dilakukan Pemprov Kaltim ini dapat membantu kelancaran akses transportasi masyarakat,” katanya.