Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Kembali Serang Powell Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Renovasi Ikut Disorot

Donald Trump mengkritik Jerome Powell setelah The Fed menahan suku bunga dan menyoroti proyek renovasi gedung yang dianggapnya boros.
Presiden AS Donald Trump. Donald Trump mengkritik Jerome Powell setelah The Fed menahan suku bunga dan menyoroti proyek renovasi gedung yang dianggapnya boros. Trump menilai kebijakan ini merugikan ekonomi AS. /EPA/Bloomberg-Jim Lo Scalo
Presiden AS Donald Trump. Donald Trump mengkritik Jerome Powell setelah The Fed menahan suku bunga dan menyoroti proyek renovasi gedung yang dianggapnya boros. Trump menilai kebijakan ini merugikan ekonomi AS. /EPA/Bloomberg-Jim Lo Scalo
Ringkasan Berita
  • Donald Trump kembali mengkritik Gubernur The Fed, Jerome Powell, setelah keputusan untuk menahan suku bunga, menyebutnya lambat dan tidak kompeten.
  • Trump juga menyoroti proyek renovasi gedung The Fed yang dianggapnya penuh pembengkakan biaya dan salah satu yang paling korup dalam sejarah konstruksi.
  • Meskipun mengkritik Powell, Trump menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga lebih penting dan tidak berencana memecat Powell sebelum masa jabatannya berakhir.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melancarkan kritik pedas terhadap Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell, setelah bank sentral memutuskan untuk menahan suku bunga.

"Jerome 'Terlalu Lambat' Powell melakukannya lagi! Dia terlalu lambat, bahkan terlalu marah, terlalu bodoh, dan terlalu politik untuk memegang jabatan Ketua The Fed,” tulis Trump di platform media sosial miliknya dikutip dari Bloomberg, Kamis (31/7/2025).

Trump menyesalkan keputusan The Fed yang kembali tidak memangkas suku bunga. Dia juga kembali menyoroti proyek renovasi gedung The Fed yang menurutnya penuh dengan pembengkakan biaya. 

Kritik ini dilontarkan hanya sepekan setelah dia meninjau langsung lokasi proyek dan sempat meremehkan kekhawatiran terkait anggaran renovasi tersebut.

“Dia merugikan negara kita triliunan dolar selain itu renovasi ini adalah salah satu yang paling tidak kompeten atau paling korup dalam sejarah konstruksi!” tulis Trump. “Singkatnya, 'Terlalu Lambat' adalah pecundang total dan negara kita menanggung akibatnya!” tambahnya.

Komentar Trump muncul setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu (30/7/2025), sembari menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS. Hal ini mengisyaratkan bahwa bank sentral mulai membuka ruang untuk penurunan biaya pinjaman dalam waktu dekat.

Padahal dalam beberapa hari terakhir, Trump tampak melunak terhadap Powell setelah kunjungan langka ke kantor pusat The Fed, di mana dia meninjau proyek renovasi bersama sang Gubernur. 

Selama ini, Trump dikenal sering menyerang Powell atas kebijakan suku bunga The Fed. Namun, proyek renovasi kini menjadi amunisi baru bagi Trump dan sekutunya untuk menekan Powell.

Dalam kunjungan pekan lalu, Trump sempat mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada ketegangan antara dirinya dan Powell selama meninjau proyek tersebut.

Meski mengkritik renovasi, Trump menilai hal itu bukan alasan untuk memecat sang Gubernur. Dia menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga adalah prioritas yang lebih penting.

Dalam salah satu momen selama kunjungan, Trump bahkan melontarkan candaan kepada Powell. 

“Saya ingin dia menurunkan suku bunga. Selain itu, apa lagi yang bisa saya katakan?” ujarnya sambil berharap Powell akan melakukan hal yang benar.

Kunjungan ke The Fed menutup rangkaian pekan penuh ketegangan, di mana Trump setiap hari melontarkan sindiran terhadap kebijakan suku bunga dan penanganan proyek renovasi oleh Powell.

Beberapa pekan sebelum kunjungan tersebut, Trump sempat bertanya kepada sejumlah anggota parlemen apakah sebaiknya memecat Powell. Kemudian, dia menyatakan bahwa tidak berniat melakukannya dan lebih memilih menunggu masa jabatan Powell berakhir pada Mei mendatang.

Pada Rabu, Powell menyatakan bahwa The Fed berada dalam posisi yang “cukup baik” untuk saat ini, meski masih ada ketidakpastian terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif Trump. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro