Bayern AG Ingin Akuisisi Monsanto Co

Bisnis.com, MUNCHEN - Monsanto Co, perusahaan benih terbesar dunia, mengatakan pada hari Rabu (18/5/2016) itu telah menerima usulan yang tidak diminta untuk diakuisisi oleh pembuat obat dan bahan kimia Jerman Bayer AG, saat persediaan tinggi dan harga rendah untuk komoditas pertanian yang memacu drive untuk mengkonsolidasikan sektor.

Monsanto saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$42 miliar. Itu tidak mengungkapkan hal pendekatan, tapi akuisisi kemungkinan akan lebih besar nilainya dari kesepakatan disambar ChemChina pada  Februari untuk membeli agrochemicals dan biji Swiss Syngenta AG US$43 miliar - target yang dikejar Monsanto tahun lalu.

Papan Monsanto sedang mengkaji proposal, yang tunduk pada due diligence, persetujuan peraturan dan kondisi lain, perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Tidak ada jaminan bahwa setiap transaksi akan berlangsung,” katanya.

Kesepakatan ChemChina untuk Syngenta saat subjek Ma-review peraturan intensif di Amerika Serikat. Kesepakatan antara Bayer dan Monsanto dapat meningkatkan kekhawatiran AS tentang antitrust. “Sebab terjadi tumpang tindih dalam bisnis benih, khususnya dalam kedelai, kapas dan kanola,” ahli antitrust mengatakan.

Bayer yang Perbasi di Jerman berbasis Bayer, yang memiliki nilai pasar sebesar US$90 miliar, tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Presiden dan Chief Operating Officer, Brett Begemann, menepis spekulasi perusahaan menjadi target pengambilalihan untuk Bayer atau saingan Jerman BASF SE pada konferensi investor di New York pada Rabu.

"Ini semua spekulasi liar karena tidak ada di sana," katanya.

Bayer dan BASF telah menjelajahi tie-up dengan Monsanto selama beberapa bulan, tetapi keprihatinan valuasi telah membuat kesepakatan sulit dipahami, orang familiar sebelumnya kepada Reuters.

Bayer peringkat ke-2 crop chemicals, dengan pangsa pasar 18%, menurut data industri. Terbesar Syngenta yang memiliki pangsa 19%.

Monsanto adalah pemimpin dalam biji, dengan pangsa pasar 26%, diikuti oleh DuPont, dengan 21%. DuPont setuju tahun lalu untuk bergabung dengan Dow Chemical.