Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan memanfaatkan badan usaha milik desa untuk memotong mata rantai distribusi di daerah, sehingga dapat menekan harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat.
Marwan Jafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, mengatakan badan usaha milik desa dan koperasi desa dapat menjadi alat untuk menekan ketimpangan harga bahan kebutuhan pokok di pasar. Panjangnya rantai distribusi menyebabkan gap harga bahan kebutuhan pokok, karena harus melalui sejumlah proses sebelum sampai ke masyarakat.
“Pemanfaatan badan usaha milik desa dan koperasi desa dapat menekan ketimpangan antara harga pasar dengan harga yang dijual oleh petani dan masyarakat desa,” katanya di Jakarta, Kamis (4/2).
Marwan menuturkan pemanfaatan badan usaha milik desa untuk memangkas rantai distribusi harus diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Untuk itu, dana desa harus segera didistribusikan, agar dapat digunakan untuk membangun infrastruktur penunjang ekonomi masyarakat.
Menurutnya, stabilitas ekonomi desa dapat meningkatkan daya beli masyarakat, dan pada akhirnya menopang perekonomian nasional. Dana desa sendiri telah berkontribusi 0,5% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun lalu.
“Salah satu penopang perekonomian nasional adalah desa. Kalau kondisi perekonomian di desa menurun, otomatis ekonomi nasional juga tidak stabil, karena bahan pokok datang dari desa,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Marwan, harus menjamin aktivitas perekonomian berjalan baik, agar dapat memastikan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Dengan begitu, roda perekonomian desa akan berjalan lebih kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Marwan Manfaatkan BUMDes Pangkas Rantai Distribusi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan memanfaatkan badan usaha milik desa untuk memotong mata rantai distribusi di daerah, sehingga dapat menekan harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

37 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong

1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

28 menit yang lalu
Dubes AS Bertemu NU dan Muhammadiyah, Ada Potensi Kerja Sama Pendidikan

1 jam yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
