Kabar24.com, NEW YORK - Larangan melakukan perjalanan di wilayah New York dicabut pada Minggu (24/1/2016), tetapi tidak demikian dengan Washington, setelah badai salju melumpuhkan wilayah timur laut Amerika Serikat hingga menewaskan sedikitnya 19 orang.
"Badai tersebut merupakan terbesar kedua dalam sejarah New York, dengan ketebalan salju 26,8 inci (68 centimeter) di Central Park pada Sabtu (23/1/2016) tengan malam. Angka itu terpaut sedikit dibandingkan dengan ketebalan 26,9 inci pada 2006," kata Badan Cuaca Nasional.
Sebanyak 30 orang meninggal dalam kecelakaan mobil yang disebabkan oleh cuaca buruk di Arkansas, Carolina Utara, Kentucky, Ohio, Tennessee, dan Virginia, Sabtu.
"Satu orang tewas di Maryland dan tiga lainnya di New York saat membersihkan salju. Dua orang meninggal akibat hipotermia di Virginia," kata petugas.
Pada Minggu pagi badai berhenti di wilayah pesisir, tinggal sisa-sisanya di Long Island dan Cape Cod. Beberapa wilayah di timur laut diprediksi akan mendapatkan sinar matahari diselingi awan pada Minggu, dengan temperatur di atas titik beku.
Jalanan di Washington pada Minggu pagi terlihat sepi, sebagian besar jalan arteri di pusat kota sudah dibersihkan dan dibatasi dengan gundukan salju.
Para pekerja membersihkan trotoar sertagang, dan Wali Kota Washington Muriel Bowser meminta 4.000 orang untuk membantu mengeruk salju di kota. Lebih dari dari 2.000 tenaga sukarelawan sudah mendaftar.
Dinas Perhubungan Wilayah Metropolitan Washington, yang juga mengelola sistem perkeretapian bawah tanah tersibuk kedua di AS itu, menunda pengoperasian kereta sampai Minggu.
Gubernur New York Andrew Cuomo mencabut larangan perjalanan di wilayah New York dan Long Island, Minggu pukul 07.00 waktu setempat. Status darurat masih tetap diberlakukan oleh Cuomo.
Jembatan-jembatan dan terowongan menuju kota juga telah dibuka kembali sementara kereta api yang melintas di atas tanah akan mulai beroperasi pada Minggu pagi.
"Layanan kereta api trayek Long Island masih dihentikan dan jalan kereta api Metro-North akan beroperasi secara penuh pada petang hari," kata petugas.
Badan Cuaca Nasional mengatakan bahwa salju setebal 17,8 inci (45,2 cm) melanda Washington, menjadi hujan salju terbesar keempat dalam sejarah kota itu.
Bandar Udara Internasional Baltimore-Washington menorehkan catatan ketebalan salju 29,2 inci (74,2 cm) dan yang paling tebal, yaitu 42 inci (106,7 cm), terjadi di Glengarry, West Virginia.
Pertunjukan dan Penerbangan Ditunda Seorang juru bicara Bursa Efek New York (NYSE) menyatakan bahwa bursa rencananya dibuka seperti biasa pada Senin.
Sekitar 3.750 jadwal penerbangan tertunda, Minggu, dan 700 lainnya untuk Senin dibatalkan, menurut laporan FlightAware.com, laman tentang data dan jejak penerbangan.
Pesawat-pesawat sudah mulai mendarat di Bandara Internasional John F Kennedy dan pemberangkatan pesawat juga akan segera dapat dilaksanakan, kata Cuomo dalam konferensi pers.
United Airlines tidak mengoperasikan armadanya di bandara-bandara wilayah Washington, Minggu, dan akan secara bertahap memulai lagi operasi pada Senin. Maskapai tersebut berencana memulai "operasi sangat terbatas" pada Senin sore di pangkalan utamanya di Newark, New Jersey.
Sekitar 150.000 pelanggan listrik di Carolina Utara dan 90.000 lainnya di New Jersey mengalami pemadaman selama badai berlangsung.
Di pantai New Jersey, kawasan yang luluh lantak akibat Topan Sandy pada 2012, badai salju mengakibatkan banjir air laut pasang.
Gelombang diperkirakan akan mencapai 91 cm di atas batas normal yang melintasi pantai New Jersey, kata Mitchell Gaines, ahli meteorologi dari Badan Cuaca Nasional.
"Bahaya akan cukup besar dengan datangnya air laut pasang," ujarnya.
Beberapa warga di sepanjang pantai New Jersey terpaksa dievakuasi, Sabtu, saat air meninggi. Di Kota Wildwood, pekerja kegawatdaruratan dengan menggunakan perahu karet menyelamatkan sedikitnya 100 orang dari rumah-rumah mereka, kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Christopher D'Amico.
Pada Minggu, banjir sedang di pantai masih menjadi perhatian pemerintah Atlantic County, namun perubahan arah angin tidak akan berdampak terlalu besar dibandingkan pada hari Sabtu, kata Linda Gilmore, petugas informasi publik daerah itu.
Menurut para ahli meteorologi, badai terus melanda sepanjang wilayah Pantai Teluk ketika cuaca hangat dan udara lembab dari Samudera Atlantik berbenturan dengan udara dingin untuk membentuk sistem musim dingin secara masif.
BADAI SALJU: Larangan Perjalanan ke New York Dicabut, Status Masih Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu