Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan tengah dilanda badai salju lebat yang memaksa puluhan penerbangan dan operasional kapal feri dihentikan sementara hingga Kamis (28/11/2024).
Melansir Reuters, hujan salju ini telah berlangsung selama dua hari. Sedikitnya lima orang dilaporkan tewas akibat cuaca dingin ekstrem.
Menurut kantor berita Yonhap, hujan salju yang melanda Seoul bahkan merupakan yang terbesar ketiga di Seoul sejak pencatatan dimulai pada tahun 1907.
“Salju turun sangat lebat hari ini, sangat dingin dan membeku, tapi secangkir sup kue ikan panas benar-benar membantu menghangatkan saya,” ungkap Lee Sook-ja (73 tahun) saat menyantap sup di pasar Namdaemun, salah satu pasar terbesar di Seoul.
Salju sempat menumpuk setinggi lebih dari 40 cm di beberapa bagian Seoul pada Kamis pagi, sehingga memaksa pembatalan lebih dari 140 penerbangan. Petugas cuaca kemudian mencabut peringatan salju lebat di wilayah metropolitan kota tersebut.
Yonhap melaporkan setidaknya lima korban jiwa akibat hujan salju di provinsi Gyeonggi yang berbatasan dengan Seoul sejak hari Rabu, empat orang meninggal karena bangunan runtuh akibat tak kuat menahan beban salju, sedangkan satu meninggal karena kecelakaan lalu lintas saat bus tergelincir di jalan yang licin.
Baca Juga
Polisi mengatakan 11 orang terluka pada Rabu malam dalam kecelakaan yang melibatkan 53 kendaraan di salah satu jalan raya di pusat kota Wonju, provinsi Gangwon.
Bandara utama Seoul, Incheon, adalah yang paling parah terkena dampaknya, dengan penumpang mengalami penundaan rata-rata sekitar dua jam, sementara 31% penerbangan ditunda dan 16% dibatalkan pada hari Kamis, demikian dikutip dari situs web pelacakan pesawat Flightradar24.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 142 penerbangan dibatalkan, dan 76 rute feri ditangguhkan, sementara media melaporkan beberapa penundaan kereta api.
Pada siang hari, sekitar 1.285 sekolah termasuk taman kanak-kanak ditutup di provinsi Gyeonggi, kata pihak berwenang.
Salju yang sangat lebat di bulan November ini disebabkan oleh suhu laut yang lebih hangat dari biasanya di sebelah barat semenanjung Korea yang mengalami arus udara dingin.