Bisnis.com, SURABAYA -- Ketimpangan di antara penduduk miskin di Jawa Timur melebar, terlihat dari indeks keparahan kemiskinan yang meninggi.
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik Jawa Timur pekan ini menyebutkan indeks keparahan kemiskinan (P2) per September 2015 mencapai 0,613, lebih tinggi dari setahun sebelumnya 0,454.
Indeks keparahan kemiskinan merupakan ukuran tingkat ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, maka semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Kecenderungan pelebaran ketimpangan penduduk miskin mulai terjadi September 2011.
Pada saat yang sama, penduduk miskin di Jatim juga semakin miskin, tecermin pada indeks kedalaman kemiskinan (P2) yang naik menjadi 2,126 per September 2015 dari 1,857 setahun sebelumnya.
indeks kedalaman kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar 2.100 kkal per kapita per hari dan kebutuhan nonpangan esensial, seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Garis kemiskinan di Jatim melesat dari Rp305.171 per kapita per bulan per September 2014 menjadi Rp316.464 per kapita per bulan setahun kemudian, menurut Badan Pusat Statistik Jatim.
Ketimpangan Penduduk Miskin di Jatim Melebar
Ketimpangan di antara penduduk miskin di Jawa Timur melebar, terlihat dari indeks keparahan kemiskinan yang meninggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
JK Resmi Jadi Ketua Umum PMI 4 Periode!
2 jam yang lalu