Bisnis.com, MANILA--Serangan teroris ke Paris atau yang dikenal sebagai Paris Attack menjadi legitimasi bagi Rusia untuk terus mengukuhkan serangan terhadap Islamic State atau ISIS.
Bahkan, Negeri Beruang Merah secara terbuka menyatakan akan meningkatkan intensitas serangan terhadap markas ISIS.
Berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2015, Rabu (18/11/2015), Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan, serangan teror ke Paris dan daerah lainnya merupakan kejahatan terhadap seluruh dunia.
"Serangan teroris ISIS adalah tantangan bagi dunia yang beradab. Kita membutuhkan langkah bersama yang terkoordinasi, karena ini adalah kejahatan terhadap seluruh dunia dan kemanusiaan," kata Medvedev di Manila.
Dalam forum yang juga dihadiri oleh Presiden AS Barack Obama, Presiden China Xi Jinping dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu, Medvedev menuturkan situasi geopolitik global akan terus terganggu apabila gangguan teroris tidak diatasi bersama-sama.
Untuk itu, Medvedev meminta negara-negara di regional Asia Pasifik untuk melawan teror ISIS bersama-sama.