Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk memenuhi kualitas pendidikan yang merata di daerah terdepan, terluar, tertinggal atau 3T khususnya pendidikan agama Islam, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terus melakukan pelatihan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
"Pelatihan guru, kita terus-menerus dilakukan. Kurikulum kita review," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin dalam seminar nasional membangun ketahanan lembaga pendidikan agama dan keagamaan di wilayah perbatasan negara, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru Agama Islam dengan diberangkatkan ke Oxford University baru-baru ini. "Kemarin, kita kirim guru ke Oxford untuk belajar metodologi untuk belajar agama Islam itu menyenangkan dan agar anak-anak menjadi tertarik," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari puluhan guru yang dikirim untuk mempelajari metodologi pengajaran pendidikan agama, pulang tidak dengan tangan kosong. Melainkan ilmu yang mereka dapat akan di bukukan dalam modul pembelajaran pendidikan islam yang nantinya akan menjadi salah satu pedoman guru dalam mengajar.
"Jadi mereka yang dikirim akan jadi kepanjangan tangan dari pemerintah dalam mengajarkan guru lain terutama di wilayah 3T dalam metodologi pembelajaran pendidikan agama," jelasnya.
Komaruddin mengungkapkan bahwa radikalisme menjadi tantangan saat ini yang harus di hilangkan untuk menangkal konflik antar agama yang kerap terjadi di Indonesia. "Itu fakta. Itu harus di tangani dengan pendidikan. Kalau bagus, Insya Allah tidak mudah di penetrasi oleh ajaran seperti itu," imbuhnya.
Pelatihan guru sendiri dilakukan secara masif. Terdapat puluhan ribu guru yang setiap tahunnya dilakukan pelatihan. "Mereka jadi instruktur nasional. Ada bukunya setelah pulang merumuskan buku. Itu yang akan disebarkan. Menjadi salah satu dasar pelatihan guru di distribusi ke daerah," paparnya.
Komaruddin menambahkan, para guru PAI akan mengikuti Uji Kompetisi Guru (UKG) tahun depan untuk dilakukan pemetaan kompetensi pedagogik guru. "Tahun depan kita ikutkan semua secara bertahap," tambahnya.