Bisnis.com, ADEN - Serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS) menewaskan lima anggota yang diduga dari kelompok Al-Qaida di Yaman Selatan, kata seorang pejabat setempat, Kamis(30/7/2015).
Sebuah kendaraan yang membawa orang-orang diserang pada Kamis malam saat melakukan perjalanan melalui Wadi Dikha di Provinsi Abyan setelah berangkat dari kota selatan Mukalla yang merupakan benteng Al-Qaida, kata pejabat itu.
Lima orang termasuk seorang kepala Al-Qaida lokal bernama Abu Ahmad al-Kazimi, meninggal dalam serangan tersebut.
AS adalah satu-satunya negara yang diketahui mengoperasikan pesawat tak berawak bersenjata di atas wilayah Yaman dan serangan oleh pesawat tak berawak terus terjadi selama berbulan-bulan dalam bentrokan antara pendukung pro-pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi dengan pasukan anti-pemerintah.
Kelompok Al-Qaida di Jazirah Arab (AQAP) dianggap oleh Washington sebagai jaringan Al-Qaida paling berbahaya dan AS telah mengumumkan kematian Komandan AQAP, yaitu Nasir al-Wuhayshi dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Juni lalu.
AQAP berada di balik beberapa serangan terhadap sasaran Barat dan mengklaim pembantaian di kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo pada Januari lalu.
Kelompok ini telah mengambil keuntungan dari kekacauan yang mencengkeram Yaman untuk merebut wilayah selatan termasuk mengambil kendali Kota Mukalla, ibu kota Provinsi Hadramawt yang memiliki padang pasir luas tersebut.
Serangan Drone AS Tewaskan 5 Anggota Al Qaida di Yaman Selatan
Serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS) menewaskan lima anggota yang diduga dari kelompok Al-Qaida di Yaman Selatan, kata seorang pejabat setempat, Kamis(30/7/2015)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu