Bisnis.com, JAKARTA— Korban tewas akibat gelombang panas di Karachi, Pakistan meningkat menjadi 140 orang akibat temperatur mencapai 44,8 derajat Celsius.
Menurut Menteri Kesehatan Pakistan, Saeed Mangnejo, hingga Sabtu korban tewas mencapai 122 orang. Suhu di wilayah itu dilaporkan sebagi yang paling panas dalam 15 tahun terakhir sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (22/6/2015).
Karachi juga mengalami pemutusan pasokan listrik lantaran tingginya penggunaan listrik di tengah cuaca ekstrem itu.
Kepala unit darurat di Rumah Sakit Jinnah di Karachi sebelumnya mengatakan bahwa kebanyakan korban meninggal merupakan kaum lanjut usia.
Pasien korban gelombang panas dibawa ke rumah sakit dengan kondisi demam tinggi, tidak sadar diri, dehidrasi, dan kejang-kejang.