Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk memberikan bantuan US$3 juta kepada Organisasi Migran Internasional (IOM) untuk mendukung penanganan gelombang migrasi ilegal melalui perairan.
Asisten Menteri Luar Negeri AS bidang Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Anne C. Richard mengatakan pemerintah AS telah mengalokasikan bantuan kemanusiaan senilai US$109 juta dalam anggaran 2014 untuk masyarakat Burma, termasuk etnis Rohingya yang rentan menjadi pengungsi.
"AS berencana memberikan sumbangan senilai US$3 juta kepada IOM guna mendukung usaha mengatasi krisis irregular migrants di wilayah perairan," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/6).
Rencana tersebut juga disampaikan Richard dalam pertemuan Asean the Special Meeting on Irregular Migration yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada 29 Mei 2015. Dalam forum tersebut, Richard juga menyampaikan komitmen AS untuk mendukung upaya yang dimotori oleh pihak-pihak regional dalam mengatasi masalah imigran.
"AS selalu siap untuk memankanperan dalam semua upaya pemukiman kembali oleh banyak negara yang dipimpin oleh UNHCR bagi pihak-pihak yang paling rentan," katanya.
Sebelum ke Jakarta, Richard mengunjungi pengungsi Rohingya di penampungan Kuala Cangkoi, Aceh Utara pada 2 Juni 2015. Dia mengatakan AS berharap dapat terus berkonsultasi dengan pemerintah-pemerintah di kawasan Asean terkait kebutuhan dan cara terbaik yang dapat dilakukan oleh AS untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi para imigran yang rentan.
Pemerintah AS Siap Gulirkan US$3 juta untuk Penanganan Rohingya
Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk memberikan bantuan US$3 juta kepada Organisasi Migran Internasional (IOM) untuk mendukung penanganan gelombang migrasi ilegal melalui perairan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
30 menit yang lalu
Babak Baru Kasus Judi Online Komdigi, Budi Arie Bakal Terjerat?
1 jam yang lalu