Kabar24.com, JAKARTA - Universitas Diponegoro Semarang menerima sebanyak 3.581 mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 dari total kuota 7.160 mahasiswa.
"Kuota mahasiswa kami melalui SNMPTN atau dulu dikenal dengan jalur undangan memang 50% dari total daya tampung Undip tahun ini," kata Rektor Undip, Yos Johan Utama, Rabu.
Dia menjelaskan seleksi mahasiswa dari jalur SNMPTN dilakukan dengan berbagai tahapan, seperti tahap administrasi dan verifikasi untuk mencocokkan data yang diberikan oleh siswa yang bersangkutan.
Penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN memang dilakukan tanpa tes, melainkan penilaian prestasi siswa di sekolah, salah satunya lewat data nilai rapor setiap semester yang diperoleh siswa.
"Nanti, para pendaftar yang diterima lewat SNMPTN ini akan kami undang pada 9 Juni mendatang dengan membawa berkas yang dibutuhkan. Pengalaman selama ini, tidak ada masalah kevalidan data," katanya.
Pelaksanaan verifikasi pendaftar yang lolos SNMPTN, kata mantan Dekan Fakultas Hukum Undip itu, memang bersamaan dengan pelaksanaan tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015.
Jadi, para pendaftar yang lolos SNMPTN itu sekaligus akan "dikarantina" agar tidak bisa mengikuti SBMPTN, sebab jika mereka kedapatan mengikuti SBMPTN dianggap gugur dalam SNMPTN.
SNMPTN 2015: Universitas Diponegoro Terima 3.581 Mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang menerima sebanyak 3.581 mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 dari total kuota 7.160 mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Mayor Teddy Bantah Prabowo Sakit, Ini Kondisi Sebenarnya
2 jam yang lalu
KPK Periksa 2 Tersangka Korupsi Shelter Tsunami Lombok
4 jam yang lalu