Kabar24.com, JAKARTA -- Markas besar TNI membukukan ke dalam sebuah buku serangkaian peristiwa saat proses evakuasi korban dan pesawat AirAsia QZ8501, di Selat Karimata perairan Kalimantan Tengah beberapa bulan lalu.
Panglima Jenderal TNI Moledoko, mengakui selama ini berbagai kegiatan atau peristiwa yang melibatkan pihaknya kurang terekam dengan baik.
"Kita malas mencatat, kesulitan mengarsipkan, serta sulit melakukan evaluasi," katanya saat peresmian Museum Penerangan TNI dan peluncuran buku AirAsia QZ8501 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Berangkat dari kelemahan itu, kata Moeldoko, ini merupakan langkah pembelajaran bagi generasi penerus masa depan untuk terus merekam berbagai peristiwa dengan baik. "Maka kita coba membukukan ini semua sebagai panduan," kata Moeldoko.
Moeldoko mengungkapkan prajurit profesional memiliki tanggungjawab sosial dalam hal ini, bertugas mengevakuasi korban AirAsia. "Saya perintahkan kepada prajurit berikan dukungan khusus kepada Basarnas [Badan SAR Nasional]," katanya.
Dia menuturkan saat dirinya hadir di Polda Jatim, pihaknya berupaya memberikan dorongan kepada keluarga korban dengan bekerja maksimal mencari korban. "Kami bisa merasakan bagaimana keluarga berharap keluarganya ditemukan," katanya.
Selain itu, dunia internasional juga berharapa agar SAR dapat segera ditemukan kotak hitam Pesawat AirAsia. Kemudian, TNI juga berhasil menemukan badan pesawat AirAsia. Sehingga internasional mengapresiasi capaian TNI tersebut.
"Untuk itulah kami hadir menggunggah semangat dan mengendalikan secara cepat apa yang harus dilakukan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI meresmikan pula Museum Penerangan TNI. "Soal museum, kita akan coba dokumentasikan tugas kami yang begitu sulit dan susah," katanya.
Menurut dia, berdasarkan survei TNI menempati peringkat pertama sebagai lembaga negara yang dipercaya masyarakat. "Ini tak ada apa-apa tanpa ada peran media. Kami akan membuka akses bagi kawan-kawan wartawan," katanya.
Dalam acara peresmian tersebut, dihadiri sejumlah kepala staf TNI, para pemimpin redaksi media massa, dan perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta atase pertahanan sebagian negara sahabat yang terlibat dalam SAR AirAsia.