Kabar24.com, JAKARTA - Sebuah dokumen penting mengungkap aliran dana dari badan intelijen Amerika Serikat, Centrall Intelligence Agency (CIA) mengalir ke Al-Qaeda.
Sekitar US$ 1 juta (Rp 13,2 miliar dengan kurs saat ini) dana rahasia yang diberikan oleh CIA kepada Pemerintah Afghanistan berakhir di tangan Al-Qaeda.
Organisasi ini menjadi musuh besar AS karena dianggap bertanggungjawab atas serangan 11 September 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang.
Menurut laporan New York Times edisi Sabtu 14 Maret 2015, uang itu digunakan oleh pemerintah Afganistan di masa kepresidenan Hamid Karzai tahun 2010 untuk membayar tebusan bagi diplomat Afghanistan, Abdul Khaliq Farahi, yang disandera Al-Qaeda.
Menurut Times, pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden awalnya khawatir soal pembayaran ini karena bisa saja CIA tahu soal itu dan mencemarinya dengan racun, radiasi, atau alat pelacak. Bin Laden malah sempat menyarankan agar uang itu dikonversi ke mata uang lain.
Soal pembayaran uang tebusan itu ditemukan dalam surat yang diperoleh saat Pasukan khusus Angkatan Laut AS, SEAL, menyerbu dan menewaskan Osama bin Laden di sebuah perumahan di Abbottabad, Pakistan, Mei 2011 lalu.
Surat itu diajukan sebagai bukti dalam persidangan Abid Naseer, yang dihukum bulan ini di New York karena mendukung terorisme dan merencanakan pengeboman sebuah pusat perbelanjaan di Manchester, Inggris.
Abdul Khaliq Farahi adalah Konsul Jenderal Afghanistan di Peshawar, Pakistan, ketika ia diculik pada tahun 2008 dan diserahkan kepada al Qaeda. Ia dibebaskan dua tahun kemudian setelah Afghanistan membayar uang tebusan itu kepada al-Qaeda. Uang tebusan yang dikeluarkan untuk itu adalah seperlima dari uang bulanan CIA kepada pemerintah Afghanistan.
Times menulis, seorang pejabat al Qaeda menyatakan bahwa bin Laden mengatakan uang tebusan itu akan digunakan untuk membeli senjata, kebutuhan operasional, dan sebagai pembayaran kepada keluarga pejuang Al Qaeda yang berada di Afghanistan.
Dana rahasia CIA itu dikirim ke istana presiden Afghanistan untuk membeli pengaruh para panglima perang, legislator dan lain-lain, serta biaya untuk perjalanan diplomatik rahasia dan perumahan bagi para pejabat senior. Namun para pejabat Afghanistan mengatakan, pembayaran itu mulai melambat sejak Ashraf Ghani menjadi presiden September tahun lalu.
Laporan soal dana rahasia ini, selain berasal dari korespondensi para pejabat al Qaeda, juga didasarkan pada keterangan para pejabat Afghanistan dan negara Barat. "Dana yang diberikan itu tunai," kata mantan pejabat keamanan Afganistan. Dia menambahkan, begitu uang itu tiba di Istana Kepresidenan, CIA tidak bisa melakukan apapun soal bagaimana uang itu akan digunakan atau dibelanjakan.
CIA menolak mengomentari berita ini.
Aliran Dana Rp13,2 Miliar dari CIA Mengalir ke Al-Qaeda
Sebuah dokumen penting mengungkap aliran dana dari badan intelijen Amerika Serikat, Centrall Intelligence Agency (CIA) mengalir ke Al-Qaeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
3 jam yang lalu
Sritex (SRIL) Rumahkan 3.000 Buruh Imbas Pailit!
5 jam yang lalu