Kabar24.com, JAKARTA-- Selama lebih dari setengah abad, para ilmuwan telah mengamati ruang angkasa untuk mencari sinyal dari kehidupan di belahan semesta lain. Pencarian tersebut belum membuahkan hasil.
Sampai akhirnya para peneliti membentuk Active Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).
“Ini akan menjadi pendekatan yang memungkinkan kita melakukan kontak dengan kehidupan di luar bumi,” kata Douglas Vakoch, Direktor of Intestellar Message Composition di SETI Institute, dalam pertemuan tahunan American Assosiation for the Advancment Science di San Jose.
Dalam pertemuan tersebut, Vackoch menyatakan telah membayangkan kerja SETI yang akan menggunakan piringan radio yang dimiliki Observatorium Arecibo di Puerto Rico. Tujuannya, kata dia, untuk menangkap informasi mengenai sinyal kehidupan dari bintang-bintang terdekat.
“Kami seperti mengirim banyak hieroglif ke masa lalu, alien mungkin bisa menangkap pesan yang dikirimkan secara berulang,” kata Seth Shostak, astronom di SETI Institute.
Selain untuk mencari kehidupan di luar tata surta, ujarnya, SETI juga mencari tahu soal potensi bahaya dari alien tersebut.
Meski begitu, pekerjaan SETI masih jadi topik yang kontroversial. Kritikan datang dari beberapa pakar. Stephen Hawking, misalnya, menilai kehidupan di luar tata surya mungkin saja lebih cerdas daripada peradaban di bumi.
“Siapa tahu mereka ingin menguasai kita,” ujarnya dalam sebuah acara di Discovery Channel.
Astrofisikawan dan penulis fiksi ilmiah, David Brin, juga menyuarakan untuk lebih berhati-hati dalam mengembangkan SETI. Menurut dia, eksplorasi yang dilakukan SETI haruslah melibatkan banyak pihak, seperti sejarawan.
Manusia Bikin Alat Pencari Alien di Luar Angkasa
Selama lebih dari setengah abad, para ilmuwan telah mengamati ruang angkasa untuk mencari sinyal dari kehidupan di belahan semesta lain. Pencarian tersebut belum membuahkan hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
32 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Dubes AS Bertemu NU dan Muhammadiyah, Ada Potensi Kerja Sama Pendidikan
1 jam yang lalu