Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bebatuan di Candi Perwara Prambanan Banyak yang Hilang, Ternyata Ini Penyebabnya

Bebatuan di Candi Perwara Prambanan Banyak yang Hilang, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi/Wikipedia
Ilustrasi/Wikipedia

Kabar24.com, JAKARTA - Bebatuan struktur candi perwara di Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, banyak yang hilang sehingga menyulitkan Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk memugar 222 candi atau bangunan pendukung candi utama.

“Pada masa penjajahan Belanda banyak batu-batu candi yang diambil dan digunakan oleh pengusa setempat sebagai upeti atau hadiah untuk kerabat,” kata Kepala BPCB Yogyakarta Tri Hartono di Sleman, Minggu (11/1/2015).

Menurut dia, kondisi tersebut membuat pemugaran yang dimulai pada 2015 ini tidak akan bisa maksimal menyelesaikan 222 unit candi.

“Kami tidak bisa menjamin apakah di tahun selanjutnya, program pemugaran ini akan bisa terus dikerjakan,” katanya.

Ia mengatakan, dalam pemugaran candi perwara ini, pihaknya hanya bisa menyelesaikan satu per satu. Terutama dalam proses kajiannya, apakah memang layak dipugar atau tidak.

Tri Hartono mengatakan pihaknya juga tidak bisa menjamin, apakah seluruh candi perwara yang perlu dipugar, yaitu berjumlah 222 unit tersebut seluruhnya bisa didirikan. Apalagi, secara visual keseluruhan batu yang ada juga tidak mencukupi.

“Bebatuan banyak yang hilang. Kalau dilihat, tak akan mungkin bisa sampai mendirikan 222 candi perwara. Bahkan, setengahnya pun kami tidak bisa menjamin,” katanya.

Menurut dia, untuk mengganti batu candi yang hilang tersebut, nantinya akan digunakan cetakan batu. Yang tidak diukir dan diberi tanda. Namun, hanya sebatas jika sangat diperlukan saja.

Dalam proses pemugarannya nanti, kata dia, pengunjung di kompleks Candi Prambanan pun tak akan sampai terganggu.

“Wisatawan biasa mengunjungi candi-candi induk di halaman pertama. Seperti, Candi Brahma, Siwa, Wisnu. Sementara, candi perwara ini terdapat di halaman kedua,” katanya.

Kepala Unit Taman Wisata Candi Prambanan Priyo Santoso mengatakan, proses pemugaran ini memang dirasa tak akan terlalu mengganggu pengunjung.

“Namun, setelah selesai dipugar satu unit, dampak minat wisatawan tak akan meningkat secara signifikan. Tapi kalau semuanya (berjumlah 222 unit yang belum dipugar) sudah jadi, pasti berpengaruh,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Sumber : Harian Jogja
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper