Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusak Situs Bersejarah Nazca di Peru, Greenpeace Dipidanakan

Para aktivis Greenpeace sebelumnya telah masuk ke area terlarang situs purbakala yang terdapat lukisan purba berwujud burung kolibri (hummingbird) untuk melakukan kampanye dengan meletakan kain kuning besar bertuliskan Time for Change! The Future is Renewable. Pemerintah setempat menuding LSM tersebut telah merusak situs purbakala Peru karena telah meninggalkan jejak-jejak kaki di tanah saat melakukan aksi kampanye mereka.
istimewa
istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU-- Kementerian Kebudayaan Peru menyatakan akan melakukan tuntutan hukum melawan aktivis Greenpeace yang dinilai telah merusak peninggalan kebudayaan dunia di negara itu saat konvensi PBB mengenai iklim dimulai di Ibukota Lima.

Wakil Menteri Kebudayaan Peru Luis Jaime Castillo menyatakan Greenpeace sebagai "extreme environmentalism" dan telah mengabaikan tempat sakral bagi rakyat Peru dengan menggelar aksi protes di Nazca lines, sebuah situs kebudayaan dunia yang diakui oleh UNESCO.

Dia mengatakan pemerintah setempat akan mencegah orang-orang yang harus bertanggung jawab untuk pergi dari negara itu, sambil meminta pihak kejaksaan untuk menyiapkan laporan hukum karena merusak monumen arkeologi yang merupakan kejahatan dengan ancaman pidana hingga enam tahun penjara.

Para aktivis Greenpeace sebelumnya telah masuk ke area terlarang situs purbakala yang terdapat lukisan purba berwujud burung kolibri (hummingbird) untuk melakukan kampanye dengan meletakan kain kuning besar bertuliskan "Time for Change! The Future is Renewable". Pemerintah setempat menuding LSM tersebut telah merusak situs purbakala Peru karena telah meninggalkan jejak-jejak kaki di tanah saat melakukan aksi kampanye mereka.

"Tindakan ini telah dilakukan tanpa ada perhormatan terhadap hukum kami (Peru). Dilakukan pada tengah malam. Mereka masuk dan menginjak di atas hummingbirds kami, dan dalam foto-foto yang terlihat kami bisa melihat ada kerusakan yang parah," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (14/12). 

"Tidak ada yang bisa masuk ke situs itu tanpa izin, tidak terkecuali Presiden Peru," lanjut Castillo.

Pihak berwajib Peru juga mencari identitas pakar arkeologi yang membiarkan para aktivis untuk masuk ke situs itu dan pesawat yang digunakan dalam pemotretan saat aksi itu berlangsung. Dia menyebut aksi Greenpeace itu sebagai tindakan yang tanpa pikir panjang, tidak sensitif, ilegal, dan tak bertanggung jawab, padahal aksi itu disebutnya sudah dipersiapkan para aktivitas selama berbulan-bulan.

Tina Loeffelbein, juru bicara Greenpeace dalam konvensi PBB tentang Iklim, mengatakan dia tidak menyadari adanya rencana tuntutan hukum terhadap kelompoknya. Pihaknya telah bekerjasama dengan pemerintah Peru dan berupaya mencari klarifikasi dalam masalah itu. Dalam pernyataanya, para aktivis menyatakan dalam sejarah mereka lebih dari 40 tahun kampanye damai telah menunjukan bahwa Greenpeace menaruh hormat terhadap semua orang di dunia dan beragam peninggalan kebudayaannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper