Bisnis.com, TANGERANG—Kendati okupansi atau tingkat keterisian kamar sejumlah hotel di Provinsi Banten untuk natal dan tahun baru belum mencapai 100%, pelaku industri perhotelan di wilayah ini telah menaikkan harga sewa kamar hingga 50%.
Deny Nur Alam, General Manager Commercial Pondok Layung Group, mengatakan tingkat okupansi untuk libur natal di hotel dan resort milik perusahaannya telah mencapai 60%, sementara untuk tahun baru mencapai 80%.
“Untuk malam tahun baru tingkat okupansi pasti mencapai 100%. Setiap tahun hotel-hotel di Anyer, Banten selalu kekurangan kamar. Tahun ini kepadatan wisatawan akan terjadi sejak 24 Desember hingga 3 Januari 2015,” ujarnya, Kamis (11/12).
Menurutnya, besaran penaikkan harga yang dilakukan oleh sejumlah manajemen hotel di wilayah Pantai Anyer berkisar pada 25% hingga 50%. Namun, ujarnya, dapat dipastikan rata-rata kenaikan harga kamar untuk malam tahun baru mencapai 50%.
Sejumlah manajemen hotel di kawasan ini, lanjutnya, tengah menyiapkan sejumlah kegiatan perayaan natal dan tahun baru untuk para pengunjung. Tidak hanya itu, pihak kepolisian daerah Provinsi Banten yang secara khusus memiliki divisi Polisi Pariwisata telah membuat skema rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan.
Selain itu, akses jalan menuju Pantai Anyer melalui lingkar selatan atau pintu tol Cilegon Timur telah selesai diperbaiki. Dengan banyaknya jumlah pilihan jalur menuju Anyer, diharapkan kemacetan yang biasa timbul pada natal dan tahun baru tidak terjadi kembali.
Deny mengungkapkan pelaku industri perhotelan di kawasan Pantai Anyer terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah dalam melakukan persiapan menyambut natal dan tahun baru. Dengan demikian, diharapkan pada puncak kegiatan Anyer telah siap menjadi destinasi berlibur.
Sementara itu, Executive Assistant Manager Sheraton Bandara Hotel Edward Tahalele mengatakan kendati hingga kini tingkat okupansi pada natal dan tahun baru belum mencapai 100%, namun, hingga pekan ketiga bulan ini seluruh kamar yang berjumlah 220 telah habis terjual.
Menurutnya, tingkat okupansi Sheraton tiap bulannya selalu berada di level tinggi. Karena, manajemen telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dan maskapai penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Dua tahun terakhir, lanjutnya, tingkat keterisian kamar terus menunjukkan kinerja yang positif. Oleh karena itu, momentum natal dan tahun baru tidak terlalu dominan memengaruhi tingkat okupansi di hotel Sheraton.
“Berbeda dengan hotel di pusat kota yang sangat terpengaruh dengan adanya momen natal dan tahun baru. Kalau hotel kami tidak terlalu berdampak, namun, memang akan ada peningkatan permintaan kamar. Oleh karena itu, manajemen telah menyiapkan acara perayaan natal dan tahun baru” ujarnya.
Mayoritas konsumen hotel Sheraton, ujarnya, adalah warga negara asing yang berasal dari Amerika Serikat dan Singapura. Mayoritas konsumen berkarakteristik menetap dalam jangka waktu panjang, sementara konsumen dengan karakteristik transit hanya sekitar 3%.
Menurutnya, tingkat okupansi yang dapat dipertahankan mencapai 98% tiap bulan, ditunjang oleh ketersediaan sejumlah ruang pertemuan. Dengan lokasi yang berada di Bandara Soetta, sejumlah perusahaan internasional mengadakan rapat di hotel ini.
“Konsumen menganggap melakukan pertemuan di hotel ini efektif, karena peserta rapat tidak dapat keluar lokasi meeting ketika jeda acara, karena lokasi hotel yang cukup terisolasi di bandara. Selain itu seluruh fasilitas konsumen telah tersedia,” ujarnya.
Hotel di Banten Naikkan Harga 50% untuk Natal & Tahun Baru
Kendati okupansi atau tingkat keterisian kamar sejumlah hotel di Provinsi Banten untuk natal dan tahun baru belum mencapai 100%, pelaku industri perhotelan di wilayah ini telah menaikkan harga sewa kamar hingga 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Abdi Amna
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu