Bisnis.com, JAKARTA--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang memprediksikan laju inflasi bulan depan di Sumatra Barat akan mengalami tekanan akibat pengendalian energi dan rencana kenaikan harga BBM.
Selain itu, anomali cuaca yang sering berubah-ubah di daerah tersebut dinilai akan mempengaruhi laju inflasi karena bisa menyebabkan kegagalan panen.
Kepala Divisi Ekonomi dan Moneter Kanwil Bank Indonesia Padang Erwin Syafii mengatakan kebijakan pengendalian BBM yang diberlakukan sejak pertengahan Agustus itu akan berdampak besar terhadap inflasi Sumbar.
“Tekanan inflasi Sumbar bisa menguat dengan adanya kebijakan pengendalian energi itu, serta kondisi cuaca yang belum menguntungkan,” ujarnya melalui rilis, Rabu (3/9/2014).
Ketua II Tim Teknis Tim Pengelola Inflasi Daerah (TPID) Sumbar itu meminta pemerintah meningkatkan koordinasi terutama dengan Pertamina sebagai penyuplai energi agar kebutuhan energi di masyarakat bisa terpenuhi.
Sepanjang Agustus lalu, laju inflasi Sumbar tercatat 1,72% dengan laju inflasi tahunan 5,44% (y-o-y). Inflasi itu disumbang oleh Kota Padang dan Bukittinggi masing-masing sebesar 1,83% dan 0,91%.
Dengan perkembangan itu laju inflasi Sumbar di atas inflasi nasional yang hanya 0,47%.
Pengendalian Energi, Inflasi Sumbar Diprediksi Menguat
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang memprediksikan laju inflasi bulan depan di Sumatra Barat akan mengalami tekanan akibat pengendalian energi dan rencana kenaikan harga BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu