Bisnis.com, JAKARTA--Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) selenggarakan Musawarah Nasional (Munas) VIII di Jakarta. Acara tersebut diikuti sedikitnya 500 orang penyandang tunanetra, anggota organisasi tersebut dari seluruh Indonesia.
Didi Tarsidi, Ketua Umum Pertuni, mengatakan Munas yang berlangsung di Jakarta, 26-28 Agustus 2014 itu, bertujuan untuk merumuskan garis besar program lima tahun ke depan, dan mengevaluasi kinerja dewan pengurus selama 5 tahun berlalu.
Tujuan lainnya adalah untuk mendapatkan edukasi tentang pemberdayaan ekonomi, dan bagaimana mengelola organisasi.
“Penting bagi anggota Pertuni untuk mendapatkan bekal tentang bagaimana cara bisa lebih mandiri, dan membuka usaha sendiri,” kata Didi usai pembukaan Munas VIII Pertuni di Jakarta, Rabu (27/8/2014). Munas tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Boediono.
Didi menjelaskan tema Munas kali ini adalah Mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak tunanetra, demi tercapainya kehidupan yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
“Kegiatan ini juga didukung oleh organisasi nirlaba dan Standard Chartered Bank, sebagai bagian dari kepedulian mereka akan terbentuknya masyarakat yang adil dan sejahtera,” ungkap Didi.
Dia menambahkan dalam Munas tersebut juga menetapkan garis besar program Pertuni lima tahun mendatang. “Selain itu menetapkan amandemen Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga Pertuni, serta memilih Ketua Umum dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Pertuni masa bakti 2014-2019,” ujarnya.