Bisnis.com, PEKANBARU—Riau harus kembali mengalami pemadaman listrik, karena sistem kelistrikan Sumatra bagian tengah mengalami defisit 100 megawatt saat beban puncak.
Doddy Pangaribuan, General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, mengatakan robohnya menara listrik di jalur transmisi 150 kilovolt (kV) Lahat-Simpang Belimbing mengakibatkan sistem kelistrikan di Riau, Sumatra Barat, dan Jambi mengalami defisit hingga 100 megawatt saat beban puncak.
“Menara di jalur transmisi 150 kV itu roboh karena tanah longsor. Jika dalam beban wajar, pasokan listrik aman. Akan tetapi saat beban puncak pada malam hari, akan mengalami defisit 100 megawatt,” katanya saat dihubungi di Pekanbaru, Rabu (16/7/2014).
Doddy menuturkan defisit listrik tersebut diperkirakan akan terjadi selam tiga hari ke depan, hingga petugas PLN berhasil memperbaiki menara yang roboh itu. Saat ini, PLN sudah mengirimkan petugasnya dari Bengkulu dan Lampung untuk memasang menara listrik sementara.
Riau sendiri memang rawan terhadap pemadaman listrik, karena minimnya cadangan pasokan listrik di wilayah tersebut. Saat ini, PLN hanya memiliki cadangan 10% dari kebutuhan listrik saat beban puncak yang mencapai 503 megawatt.
Idealnya, cadangan pasokan listrik mencapai 30% dari beban puncak, sehingga tidak mengalami defisit saat ada pembangkit listrik yang mengalami gangguan.
Menara Roboh, Listrik Riau Kembali Padam
Riau harus kembali mengalami pemadaman listrik, karena sistem kelistrikan Sumatra bagian tengah mengalami defisit 100 megawatt saat beban puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
OJK Buka Suara Usai KPK Geledah Satu Ruangan Demi Cari Bukti Korupsi CSR
2 jam yang lalu