Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelestarian Lahan Pertanian: Distan Sumut Targetkan Pengesahan Ranperda Akhir Tahun Ini

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumut, sejak 2008 hingga 2012, total lahan pertanian terus menyusut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN -- Rancangan Peraturan Daerah tentang Pelestarian Lahan Pertanian berkelanjutan mendesak untuk segera disahkan. Dinas Pertanian Sumatra Utara menargetkan ranperda tersebut dapat disahkan paling lambat akhir tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumut, sejak 2008 hingga 2012, total lahan pertanian terus menyusut.

BPS mencatat pada 2008, luas lahan pertanian di Sumut mencapai 498.467 hektare. Penurunan luas lahan tertinggi terjadi pada 2012, yakni 464.827 hektare atau turun 4,15% dari 2011 484.995 hektare.

Kepala Sub Bagian Program Distan Sumut Lusiantini menuturkan, sebagian besar alih fungsi lahan tersebut berganti ke lahan perkebunan dan pembangunan properti.

Apalagi, pada tahun lalu, lahan pertanian Sumut di Kabupaten Karo terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.

"Alih fungsi lahan setiap tahunnya lebih besar daripada yang dicetak.Jumlah alih fungsi lahan pada tahun lalu, kami masih menunggu BPS, tapi kami memproyeksikan tahun ini juga masih turun.Kalau terus turun mau makan apa?" ujar Lusiantini kepada Bisnis, Rabu (21/5/2014).

Lusiantini menyebutkan, sebelumnya urgensi pengesahan ranperda tersebut telah dibahas pada Musrenbang Sumut, bulan lalu.

Adapun, hingga saat ini ranperda tersebut masih dalam pembahasan dengan DPRD.

Dalam ranperda alih fungsi lahan pertanian, pemerintah daerah akan memberikan sanksi kepada para petani yang mengalihfungsikan lahan mereka. Sanksi hukum yang dimaksud berupa denda materi Rp50 juta.

Lusiantini memaparkan, penurunan lahan pertanian di Sumut menjadi salah satu pemicu utama penurunan produksi.

Berdasarkan catatan Distan Sumut, pada kuartal I/2013, hampir seluruh produksi 13 komoditas pertanian strategis menurun akibat lahan tanam yang merosot.

Dia mencontohkan, lahan tanam jagung menurun 38,08% menjadi 39.872 hektare dari 64.395 hektare pada kuartal I/2013.

Akibatnya, produksi jagung turun 7,27% menjadi 350.100 ton dari 377.541 ton.

Selain itu, produksi bawang merah menurun 38,18% menjadi 1.544 ton dari 2.497 ton akibat penurunan lahan tanam 44,08% menjadi 118 hektare dari 211 hektare.

Hal yang sama juga dialami tomat dengan penurunan produksi 47,48% menjadi hanya 16.359 ton dari 31.146 ton akibat penurunan luas lahan tanam 37,75% menjadi 536 hektare dari 861 hektare.

"Pada tahun ini kami hanya menargetkan cetak lahan 1.400 hektare. Mencari lokasi ini susah sekali," ucap Lusiantini.

Terpisah, Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono memaparkan, pada 2012, lahan pertanian terdiri dari lahan sawah irigasi 291.032 hektare, tadah hujan 160.315 hektare, pasang surut 6.129 hektare, lebak dan folder 7.351 hektare.

"Penurunan lahan pertanian terutama terjadi untuk nonirigasi, yakni lahan pasang surut dan lebak. Untuk total lahan pertanian pada tahun lalu, masih kami godok dan akan rilis pada pertengahan tahun ini," pungkas Wien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper