Bisnis.com, PEKANBARU—Sebanyak empat proyek senilai lebih dari Rp820 miliar masih menunggu proses pelelangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru meskipun investor mengklaim sudah siap untuk menggelontorkan dana.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Pekanbaru Heri Susanto mengaku sudah siap untuk mengimplementasikan pembangunan proyek tersebut bersama dengan para investor.
“Keempat proyek tersebut masih menunggu proses lelang oleh pemkot sesuai dengan Permendagri No. 17/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Kalau sudah [pelelangan], kami siap ikut,” kata Heri, Minggu (6/4/2014).
Dia menjelaskan keempat proyek tersebut antara lain proyek penyediaan air bersih, pembangunan pembangkit listrik, pembangunan pasar induk, dan pembangunan gedung Data Centre. Diprediksi pada pertengahan tahun proyek tersebut sudah mulai berjalan.
Heri menuturkan saat ini perkembangan proyek penyediaan air bersih senilai Rp300 miliar ini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS) yang dilakukan oleh investor. Rencananya, investor sanggup menyediakan kebutuhan distribusi air bersih antara 10.000-12.000 sambungan per tahun.
Adapun, proyek pembangunan listrik terdiri dari pembangunan PLTG dan pengelolaan limbah sampah. Pembangunan PLTG masih dalam tahap negosiasi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk meminta alokasi gas sebanyak 40 mmscfd.
Proyek pengelolaan sampah menjadi listik, lanjutnya, bekerja sama dengan konsorsium dari Australia dan Riau Invesment Corporation (RIC). Proyek senilai Rp260 miliar akan dibangun dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Menurutnya, proyek pembangkit listrik tersebut cukup mendesak karena pertumbuhan kelistrikan di wilayah Riau dan Kepulauan Riau hanya 8% per tahun, sedangkan pertumbuhan kebutuhan listrik mencapai 14% per tahun.
Selanjutnya, proyek pembangunan pasar induk di Jalan Soekarno Hatta dengan nilai investasi hingga R60 miliar. Hingga saat ini perkembangannya juga masih dalam tahap penyelesaian studi kelayakan.
Heri menuturkan proyek selanjutnya adalah pembangunan Data Centre di Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru untuk memperkuat jaringan telekomunikasi daerah. Sebelumnya pihaknya melalui PT Telekomunikasi Pekanbaru Madani telah merealisasikan pemasangan kabel serat optik sepanjang 157 kilometer.
Kabel serat optik tersebut ditanam sepanjang 71 koridor jalan seperti di Jalan Sudirman, Diponegoro, Hangtuah, Harapan Raya, Arifin Ahmad, Tuanku Tambusai, Juanda dan sebagainya.
“Kabel serat optik tersebut belum bisa berfungsi berjalan, karena membutuhkan gedung server untuk operasionalnya. Tahap awal pembangunan gedung ini memakan biaya Rp25 miliar dari total biaya keseluruhan Rp200 miliar,” ujarnya.
Saat ini, imbuhnya, sudah ada 12 perusahaan yang akan ikut menggunakan fasilitas serat optik seperti perusahaan telekomunikasi, IT, dan perbankan.