Bisnis.com, JAKARTA - Radar militer Malaysia melacak jet penumpang Malaysia Airlines MH370 saat berbelok arah dari Laut China Selatan menuju Selat Malaka.
Namun, kenapa militer udara Malaysia tidak mengejar pesawat tersebut.
Dilansir dari dailymail.co.uk, pimpinan oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mempertanyakan mengapa angkatan udara Malaysia tidak segera menyusul Boeing 777, setelah mengetahui pesawat itu berbelok arah.
Dia juga prihatin dengan cara yang ditempuh pemerintah dalam pencarian MH370 tersebut.
"Saya percaya pemerintah tahu lebih dari kita. Mereka memiliki kewenangan untuk menginstruksikan angkatan udara ... atau Malaysia Airlines," katanya kepada The Daily Telegraph.
'
Dia mengatakan ia tidak dapat mengomentari saran bahwa pemerintah Malaysia tahu apa yang terjadi pada pesawat, atau apakah aksi teroris telah bertanggung jawab atas hilangnya pesawat itu.
Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak mengizinkan tim pencarian internasional untuk menjelajahi Laut China Selatan, karena mereka akan tahu pesawat itu tidak ada.
Kru pencari sekarang mencari pesawat di Samudera Hindia , sekitar 1.100 km sebelah utara dari Perth, Australia.
Tidak ada jejak pesawat jet telah ditemukan hampir empat minggu setelah hilang pada 8 Maret 2014.
Tim pencari masih berusaha untuk menemukan perekam data atau kotak hitam, yang akan memberikan banyak informasi tentang kondisi pesawat.
Tapi perangkat bertenaga baterai menghentikan transmisi ping sekitar 30 hari setelah terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, akan semakin sulit bagi tim investigasi untuk mendapatkan kotak hitam tersebut.
Anwar menggambarkan upaya pemerintah Malaysia sebagai 'setidaknya, ketidakmampuan, tetapi mengklaim ada niat untuk menekan informasi kunci.
PENCARIAN MH370: Kenapa Angkatan Laut Malaysia Tidak Kejar MH370?
Radar militer Malaysia melacak jet penumpang Malaysia Airlines MH370 saat berbelok arah dari Laut China Selatan menuju Selat Malaka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
52 menit yang lalu
Sritex (SRIL) Pailit: Antara Aset, Tagihan Kreditur dan Nasib Buruh
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
7 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
8 jam yang lalu