Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bencana Asap & Kampanye Dongkrak Inflasi Riau

Bencana kabut asap dan momentum kampanye legislatif mendongkrak laju inflasi Maret 2014 Provinsi Riau menjadi 0,15% atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan laju inflasi nasional.
kabut asap riau
kabut asap riau

Bisnis.com, PEKANBARU—Bencana kabut asap dan momentum kampanye legislatif mendongkrak laju inflasi Maret 2014 Provinsi Riau menjadi 0,15% atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan laju inflasi nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Mawardi Arsad mengatakan dari tiga kota Indeks Harga Konsumen IHK, dua kota mengalami inflasi yakni Kota Dumai 0,24% dan Kota Pekanbaru 0,15%. Adapun, Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,09%.

“Kabut asap merupakan penyebab utama terjadinya inflasi di Riau, sedangkan faktor lain adalah kampanye pemilu legislatif. Hal tersebut dilihat dari peningkatan indeks harga pada kelompok pengeluaran kesehatan dan makanan jadi,” kata Mawardi kepada wartawan, Selasa (1/4/3014).

Dia memaparkan peningkatan indeks harga pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,71%, diikuti oleh kelompok kesehatan 0,59%. Adapun, kelompok bahan makanan justru mengalami deflasi hingga 0,46%.

Mawardi menjelaskan kenaikan indeks harga pada kelompok kesehatan terjadi pada ongkos tenaga medis sebesar 0,01% dan susu untuk balita hingga 0,02%. Kenaikan pada kedua komoditas tersebut terjadi sebagai bentuk mengurangi dampak infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Selain itu, lanjutnya, surat kabar harian juga turut menyumbang inflasi dengan kenaikan harga hingga 0,02%. Kabut asap keinginan masyarakat untuk memantau perkembangan kabut asap dan tersendatnya pengiriman surat kabar nasional membuat surat kabar lokal mengalami peningkatan permintaan.

Dia menuturkan bencana asap tersebut juga mempengaruhi laju inflasi ibukota provinsi lain di Sumatera seperti Jambi 0,22%. Kota Jambi terkena dampak asap dari Riau dan di dalam provinsi tersebut.

Terkait dengan faktor lain yang mempengaruhi laju inflasi, lanjutnya, masa kampanye identik dengan berbagai pertemuan baik lingkup intern partai maupun antara kader dengan masyarakat untuk sosialisasi visi dan misi.

Menurutnya, pertemuan tersebut akan membutuhkan konsumsi yang bisa dilihat dari peningkatan permintaan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Terbukti dari kenaikan indeks harga pada kue kering berminyak 0,05%, minyak goreng 0,05%, ikan serai 0,04%, dan rokok filter 0,03%.

 “Namun, masa kampanye kali ini tidak begitu bergeliat seperti lima tahun lalu. Sepertinya masyarakat Riau menjadi dingin merespon kampanye para caleg,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper